SERANG, RUBRIKBANTEN – Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kota Cilegon terus berupaya memperkuat usaha mikro dan kecil melalui program pelatihan dan sertifikasi bagi pelaku UMKM. Kepala Diskop UKM Kota Cilegon, Didin S. Maulana, menjelaskan bahwa pihaknya memberikan berbagai sertifikasi untuk keterampilan seperti barista, katering, las, menjahit, hingga AC yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
“Misalnya barista dapat sertifikasi, katering dapat sertifikat higienis, las, menjahit, dan lainnya. Harapan kami, setelah mereka mendapatkan pelatihan ini, mereka bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan melalui skema enms,” ujar Didin.
Didin menambahkan, kerja sama ini bertujuan agar produk dan jasa dari pelaku usaha mikro kecil bisa diterima dan digunakan oleh perusahaan, sehingga UMKM yang sudah ada bisa semakin kuat dan berkembang.
Setiap hari, pelatihan ini diikuti sekitar 300 peserta, dengan 110 peserta sudah mendapatkan sertifikasi pada gelombang pertama. Pada minggu awal, akan dimulai gelombang kedua dengan fokus pelatihan serupa.
“Mayoritas peserta pelatihan ini adalah untuk katering dan barista, sementara gelombang kedua akan mencakup pelatihan menjahit, las, dan perawatan AC. Semua ini wajib memiliki sertifikasi BNSP agar diakui secara resmi,” tambahnya.
Selain itu, Diskop UKM juga menyediakan sertifikasi halal dan mengupayakan perlindungan hukum bagi pelaku UMKM melalui kerja sama dengan pihak hukum dan HAM sejak 2022, termasuk program paten merek.
“Kami bantu biaya pendaftaran paten merek. Jika biasanya pelaku UKM harus membayar Rp 1,8 juta, melalui kerja sama ini kami hanya membayar Rp 500 ribu. Ini merupakan bentuk dukungan nyata agar UMKM lebih terlindungi dan dapat berkembang,” tutup Didin.
Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang besar bagi perkembangan UMKM di Kota Cilegon, menjadikan mereka lebih profesional dan bersaing di pasar yang lebih luas.
