TANGERANG, RUBRIKBANTEN – Pengguna Tol Tangerang-Merak mungkin kerap melihat perbaikan jalan yang dilakukan oleh pihak pengelola. Namun, mengapa perbaikan ini sering dilakukan dan mengapa tidak dilakukan dalam jangka panjang agar tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan tol?
Direktur Teknik MMS Astra Tol Tangerang-Merak, Renaldi, menjelaskan bahwa perbaikan jalan tol harus mempertimbangkan titik optimum. Jika perbaikan dilakukan terlalu panjang, justru dapat menyebabkan kemacetan yang lebih parah. Oleh karena itu, perbaikan dilakukan dengan pendekatan yang efektif dan efisien untuk meminimalkan gangguan.
“Kami menerapkan sistem preventif, di mana kami berusaha memperbaiki jalan sebelum kerusakan menjadi lebih parah. Bahkan, jika baru terdeteksi dari indikator-indikator tertentu, kami langsung melakukan penanganan,” ujar Renaldi.
Selain itu, perbaikan jalan tol sebenarnya bertujuan untuk menjaga kelancaran lalu lintas bagi pengguna jalan. Dalam prosesnya, waktu pengerjaan juga diperhitungkan secara matang.
“Kami mempertimbangkan timing perbaikan dengan memilih waktu-waktu tertentu, seperti malam hari. Memang tetap ada pengguna jalan yang terganggu, tetapi jumlahnya tidak sebanyak di siang hari,” tambahnya.
Renaldi juga menjelaskan bahwa pemeliharaan jalan tol terdiri dari beberapa jenis, yaitu korektif, preventif, dan peningkatan. Pemeliharaan korektif dilakukan untuk menangani lubang-lubang kecil yang sering muncul, terutama setelah hujan. Sementara itu, pemeliharaan preventif dilakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dan berlangsung dalam durasi yang lebih lama. Sedangkan peningkatan jalan bertujuan untuk memaksimalkan kualitas jalan agar tidak mengalami kerusakan dalam jangka panjang.
“Pada dasarnya, perbaikan jalan tol adalah bentuk pelayanan kepada pengguna jalan agar mereka dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan aman di ruas Tol Tangerang-Merak,” tutupnya. (Har/RB)















