TANGERANG, RUBRIKBANTEN – Wakil Gubernur Banten A. Dimyati Natakusumah menyebut pelaku usaha jasa boga sebagai pewaris budaya dan penjaga harmoni sosial. Menurutnya, jasa boga bukan hanya soal menyajikan makanan, tapi juga tentang membangun karakter, mendidik kedisiplinan, dan menyatukan keluarga lewat sajian kuliner khas daerah.
Pernyataan itu disampaikan Dimyati saat menghadiri Welcome Dinner Rapat Kerja Nasional Perkumpulan Penyedia Jasa Boga Indonesia (PPJI) di Hotel Ibis Style BSD, Kota Tangerang Selatan, Selasa (1/7/2025).
“Selamat kepada PPJI dalam Indonesian Catering Gathering. Pelaku usaha jasa boga memiliki kreativitas tinggi, tahu bagaimana menghadirkan makanan sehat dan enak dengan sentuhan inovasi,” ucap Dimyati.
Ia menambahkan, kuliner tak bisa dilepaskan dari identitas suatu daerah. Siapa pun yang mengunjungi tempat baru, pasti akan mencari makanan khasnya.
“Usaha boga ini punya kepuasan batin tersendiri. Mereka membuat orang lain bahagia melalui makanan. Bahkan, melalui masakan, keluarga bisa berkumpul dan kembali hangat. Itu nilai luar biasa,” tambahnya.
Selain itu, Dimyati menekankan bahwa usaha tata boga juga berkontribusi besar pada ekonomi daerah. “Kuliner adalah peluang besar. Bahkan, usaha kuliner adalah yang paling banyak bayar pajak,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD PPJI Provinsi Banten, Tb. Ari Wibawa Mukti, mengatakan bahwa anggota PPJI bukan hanya pelaku usaha katering, tapi juga mencakup UMKM, restoran, kafe, konsultan, hingga penyedia perlengkapan jasa boga.
“Dalam momen Rakernas ini, kami juga meluncurkan buku Resep Kuliner Khas Banten berjudul Sebakul Rasa, Sakabeh Kurang, sebagai bentuk pelestarian budaya kuliner khas Banten,” ujar Tb Ari.
Ia berharap, Rakernas PPJI tahun ini bisa menjadi momentum mempererat tali silaturahmi antaranggota sekaligus membangkitkan semangat baru dalam membangun industri jasa boga yang lebih kreatif dan berdampak.















