CILEGON, RUBRIKBANTEN – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Cilegon terus menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat kurang mampu lewat program renovasi rumah tidak layak huni (RTLH). Tak tanggung-tanggung, lembaga ini bahkan bisa merenovasi hingga tujuh rumah dalam sebulan demi memberikan hunian yang layak bagi warganya.
Kepala BAZNAS Cilegon, Bambang Widyatmoko mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki target rutin untuk merenovasi tiga rumah setiap bulan. Namun, angka tersebut bisa bertambah apabila ditemukan kasus-kasus darurat di lapangan.
“Sebenarnya target kita tiga rumah tiap bulan. Tapi kalau ada kasus darurat, bisa sampai lima bahkan tujuh rumah. Semuanya menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dan ketersediaan anggaran sesuai program yang telah kita susun dalam Forum Koordinasi Hibah dan Tugas (FKHT),” ujar Bambang, Rabu (3/7/2025).
Dalam skema normal, lanjut Bambang, bantuan untuk RTLH bisa menyentuh lebih dari 30 rumah dalam setahun.
“Kalau rutin tiga rumah per bulan, berarti setahun bisa 36 rumah. Tapi realisasi di lapangan sering lebih dari itu, tergantung kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Bambang menekankan bahwa setiap pengajuan bantuan harus melalui prosedur yang jelas, termasuk rekomendasi dari kelurahan atau kecamatan setempat, dan dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
“Semua usulan harus jelas asalnya. Harus ada SKTM dari kelurahan atau kecamatan. Kita juga bekerja sama dengan stakeholder lain agar bantuan yang diberikan tepat sasaran,” tambahnya.
Tak hanya fokus pada program RTLH, BAZNAS Cilegon juga menjalankan berbagai program sosial lainnya, seperti bantuan pendidikan, santunan anak yatim, pemulasaraan jenazah, serta bantuan kesehatan bagi masyarakat dhuafa.
“Kita harus menyeimbangkan semua program. Jadi tidak bisa hanya fokus ke RTLH, karena ada juga bantuan pendidikan, yatim, santunan kematian, dan lainnya,” pungkas Bambang.
Dengan komitmen tinggi dan realisasi program yang masif, BAZNAS Cilegon terus menjadi harapan bagi masyarakat yang membutuhkan sentuhan tangan pemerintah di tengah tantangan ekonomi yang masih membelit. (Abdila/RB)















