Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahEkonomiKementerianKota SerangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosialWisata

Tinawati Andra Soni Dorong Wisata Inklusif: Difabel Banten Siap Jadi Pemandu Wisata Andal

104
×

Tinawati Andra Soni Dorong Wisata Inklusif: Difabel Banten Siap Jadi Pemandu Wisata Andal

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Banten Tinawati Andra Soni menunjukkan komitmen kuat terhadap pembangunan pariwisata inklusif. Ia hadir langsung dalam kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata bagi Penyandang Disabilitas yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten, Selasa (11/11/2025).

Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan sektor pariwisata yang ramah dan dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Dalam sambutannya, Tinawati mengungkapkan rasa haru dan bangga dapat berinteraksi langsung dengan para peserta difabel yang mengikuti pelatihan.

“Terima kasih atas undangannya. Ini kali pertama saya hadir dalam kegiatan seperti ini, dan saya sangat terharu bisa bertemu langsung dengan teman-teman penyandang disabilitas. Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi kegiatan awal, tetapi terus berlanjut dan berkembang,” ujarnya penuh semangat.

Tinawati menegaskan, pelatihan ini sejalan dengan visi Gubernur Banten Andra Soni untuk mewujudkan Banten yang indah, kuat, dan ramah bagi semua pihak. Sebagai Ketua TP PKK sekaligus Bunda Literasi Provinsi Banten, ia menekankan pentingnya menghadirkan destinasi wisata yang ramah anak, ramah keluarga, dan ramah disabilitas.

Baca juga:  Lestarikan Bahasa "Bebasan", LPM SiGMA UIN Banten Guncang DKKC Cilegon dengan Magang Jurnalistik Budaya

“Sebagai Bunda Literasi, saya juga ingin belajar bahasa isyarat agar bisa lebih memahami dan berkomunikasi dengan teman-teman disabilitas. Saya berharap pelatihan ini menjadi langkah awal menuju pariwisata yang benar-benar inklusif,” tambahnya.

Dalam sesi dialog yang berlangsung hangat, Tinawati menampung sejumlah aspirasi peserta difabel, antara lain kebutuhan rambu visual bagi penyandang tuna rungu dan pelatihan pertolongan pertama bagi pemandu wisata.

“Beberapa hal sudah kami catat, seperti kebutuhan rambu visual di lokasi wisata dan pelatihan pertolongan pertama bagi pemandu. Insya Allah akan kami bahas bersama Dinas Pariwisata untuk bisa dianggarkan pada tahun 2026,” jelasnya.

Lebih lanjut, Tinawati menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan awal nyata perhatian Pemprov Banten terhadap pemberdayaan difabel di sektor pariwisata. Ke depan, Pemprov akan menggagas pelatihan lanjutan, termasuk pelatihan bahasa asing dan penanganan situasi darurat di lapangan.

“Kami ingin agar teman-teman difabel memiliki hak yang sama, baik sebagai pelaku usaha maupun pemandu wisata profesional. Kami juga akan menjalin kerja sama dengan berbagai asosiasi pariwisata untuk memberdayakan mereka,” tegasnya.

Baca juga:  Bunda PAUD Banten Tegaskan: Karakter Anak Tak Bisa Diserahkan ke Sekolah Saja

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eli Susiyanti menyebutkan bahwa pelatihan ini diikuti 50 peserta dari berbagai komunitas difabel, seperti:

  • Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) – 15 peserta
  • HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia) – 8 peserta
  • Audisi (Advokasi Inklusif Disabilitas) – 8 peserta
  • PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia) – 8 peserta
  • YDMI (Yayasan Difabel Mandiri Indonesia) – 8 peserta
  • YPKM (Yayasan Pendidikan Kesehatan Mandiri) – 8 peserta.

    “Kegiatan ini bukan hanya memberikan keterampilan teknis, tapi juga membuka peluang bagi penyandang disabilitas untuk berperan aktif di sektor pariwisata,” ujar Eli.

Dalam pelatihan ini, para peserta mendapat materi dari Balawista, Gerkatin, dan Pusat Studi Kepariwisataan, mencakup dasar-dasar pemanduan wisata, etika pelayanan, komunikasi efektif, hingga public speaking.

Dengan langkah nyata ini, Banten kian mantap menuju destinasi “Wisata untuk Semua”, di mana tidak ada lagi batasan bagi siapa pun untuk berkontribusi dan menikmati keindahan alam serta budaya Tanah Jawara.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *