CILEGON, RUBRIKBANTEN — Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menegaskan pentingnya pelestarian pencak silat sebagai warisan budaya takbenda yang memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa, khususnya generasi muda.
Penegasan tersebut disampaikan Dimyati saat menghadiri pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perguruan Pencak Silat Bandrong Banten Indonesia masa bakti 2025–2030 di Hotel Royal Krakatau Convention Hall, Kota Cilegon, Minggu (28/12/2025).
Menurut Dimyati, pencak silat tidak sekadar seni bela diri, melainkan sarana pembinaan jasmani dan rohani secara utuh. Nilai-nilai spiritual, pengendalian diri, dan sikap kesatria menjadi esensi yang harus terus diwariskan.
“Pencak silat adalah warisan leluhur yang wajib kita jaga. Fungsinya holistik, membentuk kekuatan fisik sekaligus karakter pribadi yang tangguh dan berakhlak,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi filosofi Perguruan Pencak Silat Bandrong yang menanamkan nilai tolong-menolong dan kepedulian sosial kepada anggotanya. Dimyati menilai, seorang pesilat sejati tidak hanya dituntut berani, tetapi juga memiliki jiwa sosial yang kuat.
“Bandrong mengajarkan keberanian yang beradab. Pesilat harus siap menolong sesama, bukan sekadar menunjukkan kekuatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dimyati mendorong peran aktif perguruan silat dalam mendidik generasi muda Banten. Ia membuka peluang kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan pencak silat untuk mengintegrasikan silat ke dalam muatan lokal di sekolah.
“Ke depan, kita harapkan ada guru silat yang mendidik di sekolah-sekolah agar anak-anak tumbuh sehat jasmani, kuat rohani, berani, dan berkarakter,” katanya.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa pendidikan karakter melalui pencak silat akan melahirkan generasi yang peka sosial, berani membela kebenaran, dan siap mengabdi kepada masyarakat.















