SERANG, RUBRIKBANTEN – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Serang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Triwulan I untuk mengevaluasi kinerja tahun 2024 dan menyiapkan strategi menekan laju inflasi di tahun 2025.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto, mengatakan evaluasi ini penting agar TPID mengetahui persoalan yang terjadi tahun lalu dan bisa menyusun program antisipatif. Rakor tersebut digelar di Aula KH. Syam’un pada Kamis, 24 April 2025.
“Rapat koordinasi ini mengevaluasi sejauh mana kinerja TPID Kabupaten Serang dalam menekan inflasi daerah pada 2024,” ujarnya.
Rudy menjelaskan, meski data inflasi Kabupaten Serang masih tergabung dengan Kota Serang, TPID tetap perlu memahami kondisi lokal dan menyusun langkah strategis untuk menekan inflasi agar tidak melebihi target provinsi maupun pemerintah pusat.
“Inflasi kita biasanya di bawah rata-rata provinsi dan nasional. Tapi kita ingin lebih signifikan lagi supaya tidak membebani masyarakat,” katanya.
Ia menyoroti naiknya upah minimum regional yang menyebabkan sejumlah perusahaan di kawasan industri memilih pindah lokasi, berujung pada meningkatnya pengangguran dan menurunnya daya beli masyarakat.
“Kalau banyak pengangguran, daya beli turun, dan inflasi bisa naik. Ini yang harus kita antisipasi,” paparnya.
Rudy menegaskan pentingnya keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan kemampuan daya belinya. Ia pun meminta seluruh OPD terkait untuk aktif mengevaluasi dan merancang kebijakan yang efektif.
“Saya minta para kepala dinas dan jajarannya benar-benar mengevaluasi upaya kita selama ini dalam menekan inflasi daerah,” tegasnya.
Rakor turut dihadiri oleh Kepala BPS Kabupaten Serang Tutty Amalia, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Serang Febrian Ripera, serta perwakilan dari OPD terkait di lingkungan Pemkab Serang. (*)
