CILEGON, RUBRIKBANTEN – Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kota Cilegon pada 27 April 2025, Tokoh Masyarakat Haji Nawawi Sahim menyampaikan refleksi kritis sekaligus harapan besar bagi kota baja ini.
Sejak resmi berpisah dari Kabupaten Serang pada 1999 dengan bekal anggaran awal sebesar Rp2 miliar, Kota Cilegon terus berbenah. Baik eksekutif maupun legislatif berpacu menghadirkan terobosan untuk menggali potensi daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Setiap pimpinan daerah dari masa ke masa memiliki semangat yang sama—membangun dan memajukan Cilegon. Namun pembangunan tidak boleh melupakan arah, keadilan, dan prioritas,” ujar Haji Nawawi.
Ia menyoroti pentingnya peran DPRD yang telah menghasilkan berbagai Peraturan Daerah, baik inisiatif, pembebanan, maupun pengaturan sebagai dasar hukum pembangunan. Namun Nawawi mengingatkan, pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus profesional dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, bukan menjadi ajang politik praktis.
Lebih lanjut, Nawawi menekankan pentingnya pemberdayaan Dewan Pendidikan dan Dewan Pengupahan, serta perlunya profesionalisme Baperjakat agar tak terjadi ketimpangan jabatan antar ASN di lingkungan Pemkot.
“Dalam situasi anggaran yang defisit, pemkot harus berani memilah prioritas. Pembangunan infrastruktur yang dirasakan langsung oleh masyarakat harus diutamakan. Anggaran juga perlu diefisienkan, terutama pada belanja seremonial dan kegiatan tidak penting di OPD,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Haji Nawawi menaruh harapan besar pada kepemimpinan Wali Kota muda, Robinsar Fajar. “Semoga di usia ke-26 ini, Cilegon tak hanya bertambah umur, tapi benar-benar bertambah maju dan sejahtera untuk seluruh warganya,” tutupnya. (*)















