Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKabupaten LebakKabupaten PandeglangKabupaten SerangKabupaten TangerangKota CilegonKota SerangKota TangerangPemerintahPendidikanSosialUMKM

Pemprov Banten Siap Hadapi Lonjakan Harga Pangan Jelang Ramadan

139
×

Pemprov Banten Siap Hadapi Lonjakan Harga Pangan Jelang Ramadan

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Penjabat (Pj) Gubernur Banten A Damenta menegaskan kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota untuk segera menyiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi kenaikan harga komoditas pangan menjelang Ramadan dan Hari Raya Lebaran 2025. Langkah-langkah ini mencakup inspeksi harga, pengecekan ketersediaan barang, serta operasi pasar guna menekan lonjakan harga yang kerap terjadi pada periode tersebut.

Penegasan ini disampaikan A Damenta usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (17/2/2025).

“Saya meminta TPID untuk aktif melakukan sidak ke pasar dan menggelar operasi pasar. Saat menjelang Ramadan seperti ini, kenaikan harga pangan harus diantisipasi sejak dini,” tegas A Damenta.

Lebih lanjut, A Damenta mengungkapkan bahwa pada Januari 2025, inflasi di Provinsi Banten mengalami penurunan, salah satunya berkat adanya diskon listrik dari pemerintah.

“Kita boleh senang dengan penurunan inflasi, tapi tetap harus waspada. Penurunan ini disebabkan oleh diskon listrik yang berlangsung hingga Februari. Namun, pada Maret-April menjelang Ramadan dan Lebaran, inflasi diperkirakan kembali meningkat,” jelasnya.

Baca juga:  KAHMI Banten Siap Membangun Desa: Dorong Agrobisnis dan Maritim untuk Indonesia Maju

Sebagai informasi, pada Januari 2025, inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Banten tercatat sebesar 0,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,49.

“Selain sektor energi, kita juga perlu menekan harga komoditas lain, terutama bawang dan bahan pangan lainnya yang sering mengalami kenaikan harga,” tambahnya.

A Damenta juga menekankan pentingnya operasi pasar guna menjaga daya beli masyarakat. Ia berharap TPID dapat menggelar operasi pasar secara berkala untuk mengendalikan harga.

“Kami juga mendorong optimalisasi lahan pertanian yang tersedia. Hasil survei menunjukkan bahwa lahan yang ada dapat dimanfaatkan untuk menanam cabai, bawang, dan komoditas lainnya. Dengan langkah ini, kita berharap dapat mengendalikan harga dan memastikan pasokan pangan mencukupi,” pungkasnya. (Har/RB)

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *