CILEGON, RUBRIKBANTEN – Antusiasme generasi muda Kota Cilegon terhadap program Pemuda Pelopor 2025 terbilang tinggi. Namun, dari puluhan pendaftar yang menunjukkan semangat luar biasa, hanya 28 orang yang berhasil lolos seleksi. Kuota terbatas dan kebijakan efisiensi anggaran menjadi alasan utama banyak pemuda harus gigit jari.
“Kalau tidak dibatasi, peserta bisa membludak hingga 50 bahkan 100 orang. Tahun lalu saja jumlah pendaftar mencapai 75 peserta,” ungkap Abdul Rohman, Ketua Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Kota Cilegon, Kamis (22/5/2025).
Ia menambahkan, minat datang tak hanya dari pemuda yang tinggal di Cilegon, namun juga dari mahasiswa asal kota ini yang sedang menempuh studi di luar daerah seperti Bandung dan Malang. Sayangnya, mereka harus menunda partisipasi karena keterbatasan kuota.
“Oleh karena itu, peserta yang lolos tahun ini benar-benar pemuda pilihan,” tegas Rohman.
Seleksi tahun ini mencakup lima bidang strategis: pendidikan; sosial dan keagamaan; sumber daya alam dan lingkungan; pangan dan kewirausahaan; serta teknologi. Hanya satu peserta terbaik dari tiap bidang yang akan dikirim mewakili Cilegon ke tingkat provinsi.
Sakri Jasiman, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Cilegon, menekankan pentingnya penguatan karakter dan wawasan kebangsaan di samping penguasaan teknologi.
“Yang jauh lebih penting adalah peningkatan karakter keindonesiaan. Di era digital ini, banyak anak muda aktif bermedia sosial, tapi belum tentu memiliki etika bermedia,” ujarnya.
Sakri turut mengungkapkan keprihatinannya terhadap menurunnya semangat nasionalisme dan perhatian terhadap pendidikan Pancasila di kalangan generasi muda. Ia berharap para peserta bisa menjadi contoh bagi pemuda lain di tengah arus globalisasi dan teknologi.
“Dunia kini ada di genggaman, tapi itu tidak boleh membuat kita lupa untuk terus meningkatkan kualitas diri dan karakter sebagai warga negara,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Sakri mengajak para peserta untuk berpikir maju dan siap membawa nama baik Kota Cilegon ke tingkat yang lebih tinggi.
“Kita harus optimistis bisa membawa nama baik Kota Cilegon,” pungkasnya.















