CILEGON, RUBRIKBANTEN – Puluhan organisasi masyarakat (ormas), termasuk Grib Jaya, KKMP, dan sejumlah ormas lainnya, mendatangi kantor PLN Kota Cilegon untuk menyampaikan protes keras. Dalam aksi yang berlangsung panas tersebut, pagar kantor PLN sempat roboh akibat desakan massa.
Kekecewaan massa memuncak lantaran pihak manajemen PLN Cilegon, yang dipimpin oleh Ibnu, tidak menemui mereka secara langsung. Salah satu orator dalam aksi tersebut menyampaikan tuntutannya dengan lantang.
“Saya minta Pak Ibnu sebagai manajemen PLN Kota Cilegon untuk keluar menemui massa aksi. Saya tahu teman-teman sedang mediasi, tapi mediasi jangan lama-lama. Semua harus diklarifikasi,” tegasnya.
Protes ini dipicu oleh pemutusan listrik di salah satu tempat ibadah yang dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas oleh PLN. Dalam orasinya, massa juga menegaskan siap membantu menyelesaikan masalah tunggakan listrik tempat ibadah tersebut, asalkan pihak manajemen bersedia hadir di hadapan massa untuk memberikan klarifikasi.
“Saya siap bayar tunggakan Masjid Agung, dengan catatan Pak Ibnu keluar menemui kami,” tambah orator tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PLN Kota Cilegon terkait insiden ini.















