SERANG, RUBRIKBANTEN – Revolusi ekonomi kerakyatan digemakan dari desa! Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan kelembagaan 80.000 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDMP) secara serentak di seluruh Indonesia, Senin, 21 Juli 2025. Momentum bersejarah ini dipusatkan di KDMP Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan disiarkan secara virtual ke seluruh Indonesia.
Provinsi Banten tak ketinggalan ambil bagian dalam sejarah besar ini. KDMP Ranjeng di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, didapuk sebagai salah satu mockup nasional oleh Kementerian Koperasi. Artinya, KDMP Ranjeng menjadi contoh konkret pelaksanaan koperasi model di tingkat desa yang siap menggerakkan ekonomi rakyat dari akar rumput.
Turut hadir dalam acara peluncuran tersebut sejumlah pejabat penting, di antaranya Inspektur Jenderal Kemendes PDT Teguh, Inspektur V Kemendes PDT Husin Fahmi, Sekretaris Deputi Kemen KKP Dirhansyah, dan Asisten Deputi Kemenkop Dandy Bagus Ariyanto. Dari Banten sendiri hadir lengkap Gubernur Andra Soni, Wakil Gubernur Ahmad Dimyati Natakusuma, Sekda Banten Deden Apriandi Hartawan, unsur Forkopimda, serta kepala daerah dari delapan kabupaten/kota se-Banten.
Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, menyatakan bahwa KDMP Ranjeng dipilih sebagai mockup karena telah memenuhi berbagai kriteria kesiapan, termasuk memiliki unit-unit usaha strategis seperti gerai sembako, klinik dan apotik desa, pangkalan gas, gerai pertanian, serta unit simpan pinjam. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 326 koperasi berdiri serentak di desa-desa Kabupaten Serang.
“Ini bukan sekadar angka. Ini adalah tekad kolektif kita untuk membangun sistem ekonomi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan,” tegas Ratu Zakiyah.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan koperasi dengan penuh akuntabilitas dan profesionalisme. “Koperasi adalah guru perekonomian bangsa. Di tangan para pengurus, harapan masyarakat desa dititipkan,” ujarnya penuh semangat.
Gubernur Banten Andra Soni turut mengapresiasi peran serta masyarakat desa yang antusias menyambut program ini. Dari total 1.552 KDMP yang dibentuk di Banten, 80 persen di antaranya adalah koperasi desa, dengan empat koperasi ditetapkan sebagai model, termasuk KDMP Ranjeng.
“Provinsi Banten sangat potensial karena ditunjang oleh infrastruktur seperti jalan tol dan kepadatan penduduk. Ini modal besar untuk mendorong koperasi menjadi motor ekonomi desa,” kata Andra Soni kepada awak media.
Presiden Prabowo, dalam arahannya, menyerukan agar seluruh daerah aktif menyukseskan agenda “membangun dari desa”. Sebuah visi besar yang menjadi landasan transformasi Indonesia menuju negara maju pada 2045.
Satu hal menarik, dari 1.552 desa dan kelurahan di Banten, hanya Desa Kanekes yang tidak memiliki KDMP, sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal masyarakat adat Baduy.
“Kami menghormati keputusan tokoh adat di Kanekes. Itulah kekayaan bangsa kita, keberagaman yang saling menghargai,” pungkas Andra Soni.
Peluncuran serentak KDMP ini diyakini menjadi tonggak baru ekonomi nasional dari desa untuk Indonesia Emas 2045. (*)















