JAKARTA, RUBRIKBANTEN — PT PLN (Persero) kembali mencatat prestasi gemilang di tingkat nasional dengan resmi meraih sertifikasi bergengsi Great Place to Work (GPTW) Indonesia 2025. Pengakuan global ini diberikan atas keberhasilan PLN menciptakan lingkungan kerja terbaik, inklusif, dan membahagiakan bagi seluruh pegawainya.
Hasil asesmen GPTW Indonesia menunjukkan, 92 persen pegawai PLN menyatakan bahwa PLN adalah tempat terbaik untuk bekerja, jauh melampaui skor minimum sertifikasi sebesar 65 persen. Capaian fantastis ini menjadi bukti nyata keberhasilan transformasi organisasi PLN dalam membentuk budaya kerja unggul yang kini menjadi DNA seluruh insan perusahaan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, prestasi ini merupakan hasil nyata dari perjalanan panjang transformasi yang menempatkan manusia sebagai pusat perubahan.
“Transformasi organisasi di PLN bukan hanya tentang sistem dan teknologi, tetapi tentang manusia. Kami membangun budaya yang menumbuhkan rasa saling menghargai, kesetaraan, dan inklusivitas di setiap lini. Di PLN, semua orang memiliki ruang yang sama untuk berkontribusi dan berprestasi, tanpa melihat latar belakang atau gender,” ungkap Darmawan.
Ia menambahkan, budaya kerja inklusif dan kolaboratif kini menjadi kekuatan utama PLN dalam melahirkan inovasi dan menghadapi tantangan industri ketenagalistrikan yang dinamis.
“Dengan lingkungan kerja yang saling mendukung, kita tidak hanya menciptakan produktivitas tinggi, tetapi juga kebahagiaan dan makna dalam bekerja. Itulah esensi dari budaya PLN yang terus kami bangun,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menjelaskan bahwa keberhasilan meraih sertifikasi GPTW tidak lepas dari komitmen PLN membangun budaya kerja unggul melalui tiga pilar utama, yakni GRC Culture (Governance, Risk, and Compliance), Collaboration and Performance Culture, serta Customer Centric Culture.
“Ketiga fokus ini menjadi fondasi PLN menuju perusahaan kelas dunia yang berkelanjutan dan terpercaya. Kami juga menjalankan program prioritas budaya, mulai dari Customer Centric, Safety Culture, Efisiensi atau penghapusan kemubadziran, hingga Wellbeing yang memastikan kebahagiaan insan PLN menjadi prioritas,” jelas Didi.
Ia merinci, terdapat tujuh program prioritas budaya PLN, yaitu:
- Customer Centric Culture
- Next Process is Our Customer
- Budaya Peningkatan Pendapatan
- Budaya Penghapusan Kemubadziran
- Wellbeing
- Beyond kWh Revenue
- Safety Culture
Implementasi nilai dan perilaku ini dijalankan oleh lebih dari 11.000 culture ranger di seluruh unit PLN Group. Hasilnya, Employee Engagement Index PLN menembus skor 89, jauh di atas rata-rata benchmark perusahaan di Indonesia, Asia, hingga perusahaan kelas dunia Fortune 500.
“Skor GPTW sebesar 92 ini menjadi bukti kualitas organisasi yang sehat. PLN kini menjadi rumah bagi insan yang merasa dihargai, dipercaya, dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik,” pungkas Didi.
Dengan pencapaian ini, PLN menegaskan diri bukan hanya sebagai perusahaan listrik nasional yang tangguh secara bisnis, tetapi juga sebagai tempat terbaik bagi insan-insan hebat untuk tumbuh, berkarya, dan berbahagia.















