CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dalam upaya mendorong perubahan menuju gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten bersama Pemerintah Provinsi Banten dan Tim Penggerak PKK sukses menggelar acara Electrifying Lifestyle Vaganza, Jumat (18/7). Kegiatan ini diisi dengan lomba memasak menggunakan kompor induksi berbahan makanan Bergizi, Beragam, Seimbang, dan Aman (B2SA), sebagai bagian dari kampanye besar energi bersih di Banten.
Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri langsung oleh Gubernur Banten Andra Soni, Ketua TP PKK Provinsi Banten Tinawati Andra Soni, General Manager PLN UID Banten Muhammad Joharifin, Sekda Provinsi Banten, dan jajaran internal PLN seperti PIKK serta Srikandi PLN UID Banten.
Dalam sambutannya, Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan apresiasi terhadap sinergi PLN dan pemerintah daerah dalam mengedukasi masyarakat terkait transisi energi bersih.
“Pemerintah Provinsi Banten menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk edukasi masyarakat. Kompor induksi ini tidak hanya efisien dan aman, tapi juga menjadi bagian penting menuju net zero emission 2060,” ujar Andra.
Ia menambahkan, pengalihan penggunaan energi dari gas ke listrik, khususnya dengan kompor induksi, bisa menjadi solusi konkret dalam upaya mengurangi emisi karbon dan mendukung program ketahanan pangan serta pencegahan stunting di daerah.
Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, juga menyoroti peran sentral ibu-ibu dalam mengubah pola konsumsi rumah tangga.
“Piring makan keluarga adalah ruang pertama perubahan. Dengan B2SA dan teknologi kompor induksi, kita tidak hanya menyajikan makanan sehat, tetapi juga menciptakan proses masak yang bersih dan modern,” tegasnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konkret komitmen PLN dalam mendorong elektrifikasi dan gaya hidup ramah lingkungan.
“Kompor induksi memiliki efisiensi termal hingga 90 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan kompor gas. Dan dari sisi biaya pun, untuk merebus satu liter air, hanya butuh sekitar Rp120 lebih hemat dibanding kompor gas yang mencapai Rp170,” jelasnya.
Selain efisiensi, Joharifin juga menyampaikan dukungan penuh PLN terhadap program prioritas Pemprov Banten seperti Ketahanan Pangan, Sekolah Rakyat, hingga Swasembada Energi, yang semuanya bisa diintegrasikan dengan penggunaan energi listrik bersih.
Lomba memasak kali ini juga menampilkan kreasi berbahan dasar jagung, sebagai simbol kekuatan pangan lokal Banten yang dikombinasikan dengan teknologi bersih dan efisien.
Acara ini menjadi ajang pembuktian bahwa perempuan, teknologi, dan energi bersih bisa menjadi trio kekuatan perubahan gaya hidup masyarakat. Dengan gaya masak modern, hemat, dan sehat, Banten bersiap menuju masa depan yang lebih hijau dan mandiri energi.















