CILEGON, RUBRIKBANTEN – Proses seleksi jabatan Direktur dan Direktur Kepatuhan Bank Perkreditan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRSCM) memasuki tahap serius dan mendalam. Dari total 12 pendaftar, sebanyak 7 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Sementara 5 lainnya gagal lantaran tidak memenuhi persyaratan administratif, termasuk tidak memiliki surat dari OJK dan kelengkapan SKCK.
Menariknya, Panitia Seleksi (Pansel) BPRSCM tak mau gegabah. Mereka menggandeng dua institusi strategis negara: Badan Intelijen Negara (BIN) dan Bank Indonesia (BI), untuk melakukan tracking terhadap jejak rekam para kandidat.
“Iyah, dari tujuh orang yang lolos seleksi administrasi, kami sekarang sedang melakukan tracking dan pendalaman ke Badan Intelijen Negara,” ujar Anggota Pansel BPRSCM, Syaiful Bahri.
Lebih lanjut, Syaiful menjelaskan bahwa pihaknya juga telah meminta data dan analisis dari Bank Indonesia guna mengetahui latar belakang para kandidat, termasuk riwayat kredit macet, integritas keuangan, dan potensi permasalahan administratif lainnya.
“Nanti setelah proses tracking selesai, kami juga akan melakukan tes psikologi secara mendalam. Kami akan menelusuri tanggapan publik terhadap para kandidat. Jika ada kritik atau keraguan, akan kami klarifikasi,” tambahnya.
Syaiful menegaskan, Pansel tidak ingin memilih calon yang tidak layak. “Contohnya, jika ada kandidat yang diarahkan menjadi Direktur Operasional tapi faktanya tidak layak, tentu tidak akan kami loloskan begitu saja,” tegasnya.
Proses seleksi ini menjadi bukti keseriusan Pemkot Cilegon dan Pansel BPRSCM dalam menghadirkan kepemimpinan yang kredibel dan akuntabel di tubuh BPRSCM. Transparansi dan kolaborasi dengan lembaga-lembaga negara menjadi kunci untuk mencegah penempatan figur bermasalah di lembaga keuangan milik Pemkot Cilegon.
