CILEGON, RUBRIKBANTEN – Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang selalu menjadi puncak arus mobilitas nasional, kesiapan jalur penyeberangan Merak–Bakauheni kembali menjadi sorotan utama. Untuk memastikan keamanan dan kelancaran pelayaran, Kementerian Perhubungan RI menggelar Public Audience Kampanye Keselamatan Pelayaran, Peningkatan dan Pengawasan Budaya Keselamatan Pelayaran di Hotel The Royal Krakatau, Kota Cilegon, Selasa (19/11).
Kegiatan strategis ini diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai unsur kemaritiman, mulai dari Ditjen Perhubungan Laut, Pemprov Banten, Forkopimda, operator kapal, hingga komunitas nelayan. Kehadiran Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Edi Saputra, S.I.P., M.Han., menegaskan kuatnya dukungan keamanan wilayah demi memastikan jalur utama Jawa–Sumatera tetap terkendali selama puncak arus.
Kemenhub: Keselamatan Bukan Sekadar Regulasi, tapi Budaya!
Direktur KPLP Capt. Hendri Ginting, M.M., membuka acara dengan menegaskan bahwa kampanye ini merupakan langkah antisipatif menghadapi lonjakan aktivitas pelayaran pada periode Nataru. Edukasi keselamatan, peningkatan kepatuhan SOP, serta penguatan pengawasan menjadi fokus utama.
Sementara itu, Kadishub Banten Tri Nurtopo, M.T., menyebutkan bahwa Banten memegang peran sebagai jalur pelayaran terpadat di Indonesia, sehingga peningkatan infrastruktur, digitalisasi layanan, dan penyempurnaan SOP menjadi kebutuhan mendesak demi menjamin keselamatan penumpang dan petugas.
Puncaknya, Dirjen Perhubungan Laut Muhammad Masyhud, S.T., M.T., menyampaikan pesan tegas: keselamatan pelayaran adalah komitmen negara yang tidak boleh ditawar. Ia mengingatkan bahwa sejak abad ke-16, Banten telah menjadi pusat kemaritiman strategis, termasuk Pelabuhan Merak yang kini menjadi simpul vital mobilitas nasional.
Menurutnya, keberhasilan sektor keselamatan laut tidak cukup dengan regulasi dan fasilitas, tetapi juga kedisiplinan semua pihak dalam menjadikan keselamatan sebagai budaya bersama.
Danrem 064/MY: Sinergi Jadi Kunci Amankan Jalur Vital Merak–Bakauheni
Kehadiran Danrem 064/MY Brigjen TNI Edi Saputra menegaskan komitmen TNI dalam mendukung keamanan darat maupun maritim. Ia menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dalam mengantisipasi potensi kerawanan aktivitas pelayaran, terutama pada periode padat penumpang seperti Nataru.
Nelayan Dapat Bantuan Keselamatan dan Legalitas
Acara dilanjutkan dengan penyerahan berbagai fasilitas keselamatan bagi nelayan, termasuk life jacket, life buoy, pas kecil, dan buku pelaut merah, yang diserahkan langsung oleh Dirjen Hubla bersama Danrem 064/MY, Ketua DPRD Banten, dan Kadishub Banten.
Selain itu, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait kelancaran dan keselamatan transportasi Merak–Bakauheni, serta pemberian penghargaan Kemenhub RI kepada KSOP Banten, KSOP Bakauheni, BPTD Banten, dan BPTD Lampung atas kontribusi mereka dalam menjaga keselamatan pelayaran.
Diskusi Publik: Cuaca, Pertolongan, dan Teknologi Keselamatan Jadi Sorotan
Diskusi publik menghadirkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten, Stasiun Meteorologi Maritim Merak, dan AMSAT International. Pembahasan fokus pada:
- Prediksi cuaca maritim,
- Kesiapsiagaan pertolongan kecelakaan,
- Teknologi komunikasi keselamatan,
yang semuanya ditujukan untuk memperkuat mitigasi risiko di jalur laut tersibuk Indonesia tersebut.
Dengan seluruh sinergi ini, Merak–Bakauheni dipastikan berada dalam status siaga penuh, mengedepankan budaya keselamatan sebagai prioritas utama demi menjaga kelancaran mobilitas masyarakat pada puncak liburan akhir tahun.















