CILEGON, RUBRIKBANTEN — Gelombang komitmen besar terhadap keselamatan pelayaran menggema di Banten. Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran menggelar Public Audience Kampanye Keselamatan Pelayaran, Peningkatan dan Pengawasan Budaya Keselamatan Pelayaran Banten, bertempat di The Royale Krakatau Hotel, Cilegon, Rabu (19/11/2025).
Acara ini menjadi simbol kuat bahwa Banten siap menghadapi lonjakan aktivitas laut pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Penanggung jawab kegiatan, Capt. Hendri Ginting, menegaskan bahwa kampanye keselamatan pelayaran merupakan bagian penting dari edukasi nasional dalam memperkuat kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap prosedur keselamatan.
“Kampanye ini bertujuan meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan kepatuhan terhadap keselamatan di sektor transportasi laut. Kita libatkan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan di perairan dan pelabuhan,” ujarnya.
KSOP Banten Mencuri Perhatian: Bagikan Life Jacket hingga Edukasi Nelayan
Sorotan utama dalam kegiatan ini datang dari KSOP Kelas I Banten. Kepala KSOP Kelas I Banten, Bharto Ari Raharjo, secara langsung menyerahkan life jacket kepada para nelayan Cilegon sebagai bentuk nyata peningkatan budaya keselamatan.
“Dengan kampanye ini, kami berharap nelayan semakin sadar pentingnya keselamatan dan memahami prosedur keselamatan di laut,” tegas Bharto.
Tak hanya itu, KSOP juga terlibat dalam penyerahan buku pelaut merah dan pas kecil kepada nelayan, memberikan kemudahan legalitas serta perlindungan resmi saat berlayar.
Ketua HNSI Kota Cilegon, Supriyadi, memberikan apresiasi tinggi kepada KSOP dan Kemenhub.
“Ini meningkatkan kemampuan nelayan dalam mengidentifikasi bahaya, memakai alat keselamatan, dan memahami prosedur darurat. Sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan kehilangan jiwa,” ujarnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menyampaikan bahwa pelabuhan di Banten memegang peran vital dalam ekonomi dan keselamatan transportasi laut nasional.
“Pelabuhan Banten adalah pusat maritim Asia Tenggara sejak abad ke-16, penyangga utama jalur Jawa–Sumatera. Keselamatan di wilayah ini menjadi prioritas mutlak,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa menjelang Nataru, aktivitas di Pelabuhan Merak meningkat drastis sehingga pengawasan keselamatan harus lebih maksimal.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Murtopo, mewakili Gubernur Banten, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Banten sebagai lokasi kampanye nasional ini.
Menurutnya, sebagai salah satu kawasan pelayaran terpadat di Indonesia, Banten harus terus meningkatkan infrastruktur, pelayanan digital, pengawasan, SOP pelabuhan, serta kesiagaan keselamatan.
Rangkaian Acara: Simbol Penguatan Keselamatan Nasional
Kegiatan ini juga diwarnai dengan:
- Penyerahan simbolis buku pelaut merah, pas kecil, life jacket, dan life guard
- Penandatanganan Nota Kesepahaman kelancaran dan keselamatan transportasi Merak–Bakauheni
- Pemberian penghargaan dari Kemenhub RI kepada KSOP Kelas I Banten, KSOP Kelas IV Bakauheni, BPTD Banten, dan BPTD Lampung
- Diskusi publik yang dihadiri 150 peserta
Acara kampanye keselamatan pelayaran ini membuktikan bahwa KSOP Banten tidak hanya menjadi regulator, tetapi juga garda terdepan dalam membangun budaya keselamatan yang berkelanjutan, terutama bagi masyarakat pesisir dan nelayan yang menggantungkan hidup pada laut.















