SERANG, RUBRIKBANTEN – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa peran influencer dan konten kreator kini menjadi kunci dalam memperkuat komunikasi publik antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, kreativitas digital mampu menjembatani pesan pembangunan agar lebih mudah diterima publik secara luas dan ringan.
Hal itu disampaikan Andra saat menjadi pembicara dalam talkshow puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Influencer and Content Creator Network (ICN) Banten bertema “Mohon Arahan Abangku” di Horison Resort Pondok Layung, Anyer, Kabupaten Serang, Rabu (8/10/2025). Acara turut dihadiri Kajati Banten Siswanto, Kepala BNN Provinsi Banten Rohmad Nursahid, serta Ketua TP PKK Banten, Tinawati Andra Soni.
“Para influencer dan konten kreator sering mengomentari bahkan mengkritik pejabat publik. Dalam dunia digital, kita harus siap menjadi perhatian dan siap dinilai publik. Itu bagian dari konsekuensi jabatan,” ujar Andra Soni.
Ia mengakui, kritik publik memang kerap membuat pejabat merasa risih. Namun menurutnya, kritik justru merupakan tanda perhatian masyarakat yang harus dijadikan bahan introspeksi dan evaluasi pemerintah.
“Dulu saya mungkin risih juga. Tapi saya sadar, kritik itu bukti bahwa masyarakat peduli. Justru kalau tidak dikritik, berarti kita diabaikan,” katanya sambil tersenyum.
Andra juga mengapresiasi kekompakan dan konsistensi ICN Banten selama dua tahun terakhir. Ia menilai ICN bukan hanya komunitas kreatif, tetapi juga ruang belajar bersama untuk membangun komunikasi publik yang sehat dan produktif.
“Saya yakin perjalanan dua tahun ICN tidak mudah. Tapi teman-teman bisa membuktikan bahwa kreativitas dan kerja sama mampu melewati berbagai tantangan. Kreativitas tidak boleh dilarang, tapi harus memberi dampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Dalam sesi tanya jawab, Gubernur Andra menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan influencer untuk memperluas jangkauan informasi pembangunan. Ia menilai gaya komunikasi para kreator yang santai dan lugas sering kali lebih efektif dibanding penyampaian pejabat publik yang terlalu formal.
“Bahasa influencer lebih mudah diterima masyarakat. Saya pun aktif di media sosial, tapi jangkauannya terbatas. Di sinilah peran kreator sangat penting untuk memperluas dampak informasi pembangunan,” jelasnya.
Ia mencontohkan program Bang Andra atau Bangun Jalan Desa Sejahtera sebagai salah satu inovasi Pemprov Banten dalam memperbaiki infrastruktur desa. Publikasi dari kreator, katanya, sangat membantu masyarakat memahami proses dan kewenangan pembangunan.
“Kalau tidak dibantu kreator, bisa muncul anggapan gubernur tidak bekerja, padahal ada prosedur dan batas kewenangan. Kolaborasi ini penting untuk meluruskan informasi dan membangun kepercayaan publik,” tambahnya.
Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Siswanto turut mengamini pandangan tersebut. Ia menyebut kehadiran influencer membawa banyak manfaat, termasuk menjadi mitra pengawasan publik yang konstruktif.
“Kita tidak bisa mundur dari teknologi. Kritik dari kreator adalah bentuk koreksi yang bermanfaat bagi kami. Kalau ada yang kurang pas, kita perbaiki. Itu bagian dari tanggung jawab publik,” ujar Siswanto.
Selain itu, ia juga menilai para kreator berperan besar dalam mengenalkan potensi daerah Banten, mulai dari wisata hingga UMKM.
“Dari konten kreator, saya jadi tahu banyak tempat wisata di Banten yang sebelumnya tidak terekspos,” katanya.
Sementara itu, Dewan Pengarah ICN Banten Andi Suhud menjelaskan, ICN merupakan wadah resmi pertama di tingkat provinsi yang menaungi para kreator digital di Banten.
“ICN lahir dari semangat kebersamaan para kreator Banten. Dengan moto Bagimu Negeri, Kreativitas Kami, kami ingin terus berkontribusi untuk kemajuan daerah,” ujarnya.
Puncak HUT ke-2 ICN Banten pun berlangsung meriah dengan berbagai penampilan anggota, mulai dari seni debus, musik, qori, hingga pertunjukan kreatif lainnya yang semuanya ditampilkan oleh anggota ICN sendiri.
“Semua ini adalah karya anak muda Banten yang ingin berkontribusi melalui kreativitas,” tutup Andi.















