CILEGON, RUBRIKBANTEN — Menyusul laporan dari masyarakat terkait dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kota Cilegon, Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC) bergerak cepat dengan menyatakan akan mengambil langkah resmi berupa permintaan klarifikasi kepada pihak penyelenggara.
Ketua Umum DKKC, Ayatullah Khumaeni, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah aduan yang mencurigai adanya praktik tidak transparan dalam proses seleksi dan penilaian peserta.
“Kami memandang serius setiap laporan yang menyangkut integritas kegiatan seni dan budaya, apalagi yang melibatkan generasi muda. Oleh karena itu, kami akan segera mengirimkan surat resmi kepada pihak penyelenggara untuk meminta klarifikasi dan membuka ruang dialog,” ujarnya.
DKKC menegaskan bahwa keadilan, profesionalisme, dan objektivitas harus menjadi fondasi dalam setiap ajang seni, terutama yang ditujukan untuk menjaring bakat dan mengembangkan potensi siswa sejak dini.
Selain menyurati instansi teknis penyelenggara, DKKC juga membuka ruang bagi masyarakat, peserta, maupun orang tua untuk menyampaikan kronologi atau bukti tambahan yang relevan sebagai bagian dari proses evaluasi menyeluruh.
“Kami bukan mencari siapa yang salah, tapi ingin menjaga marwah kompetisi budaya agar tetap sehat dan murni. Ini bentuk tanggung jawab moral kami sebagai mitra kebudayaan,” tegas Ayatullah.
DKKC berharap langkah ini menjadi awal dari perbaikan menyeluruh terhadap penyelenggaraan lomba seni siswa di masa mendatang agar lebih jujur, transparan, dan mendidik.















