SERANG, RUBRIKBANTEN – Dalam rangka menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 tahun 2025, Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menggelar hajatan besar bertajuk Indonesia Prison Product and Art Festival (IPPA Fest 2025). Acara yang berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat ini menjadi panggung kreativitas bagi warga binaan dari seluruh penjuru Indonesia.
Mengusung tema “Creation Beyond The Bars”, IPPA Fest 2025 bukan hanya sekadar pameran, melainkan selebrasi kebebasan berekspresi dan semangat berkarya meskipun berada di balik jeruji besi. Selama tiga hari pelaksanaan, mulai 21 hingga 23 April 2025, masyarakat akan disuguhi pameran produk buatan warga binaan, pertunjukan musik, hingga pelelangan karya seni eksklusif.
Lapas Serang turut ambil bagian dalam ajang bergengsi ini dengan menampilkan lukisan bertemakan burung, simbol kebebasan dan harapan. Karya ini akan dilelang sebagai bagian dari program pembinaan yang mendorong penghargaan terhadap potensi kreatif para warga binaan.
Kepala Lapas Serang, Gumilar Budirahayu, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap partisipasi warga binaannya dalam IPPA Fest 2025. “Ini bukan sekadar pameran, ini adalah wujud nyata dari program pembinaan yang menyeluruh. Warga binaan punya hak dan kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka mampu berkarya tanpa batasan. Dukungan dari masyarakat sangat penting untuk memberi mereka harapan dan motivasi,” ujarnya.
Tak hanya karya seni, IPPA Fest 2025 juga akan dimeriahkan oleh panggung hiburan yang menghadirkan sejumlah bintang tamu, seperti Zivillia Gunung Sindur, Virgoun, dan artis ibu kota lainnya.
Kementerian mengundang seluruh masyarakat untuk hadir, menyaksikan, dan memberikan apresiasi atas karya para warga binaan. IPPA Fest 2025 menjadi momentum penting untuk melihat sisi lain dari lembaga pemasyarakatan—bukan hanya tempat menjalani hukuman, tapi juga ladang untuk menumbuhkan harapan dan kreativitas. (*)
