CILEGON, RUBRIKBANTEN – Ketua DPC GRIB Jaya Kota Cilegon, Abah Sahruji, menyuarakan keresahan masyarakat dalam aksi demonstrasi terkait rencana pemutusan listrik Masjid Agung Cilegon oleh PLN Kota Cilegon. Demo tersebut dihadiri oleh masyarakat, ormas, dan pihak kepolisian, dengan tujuan mendukung audiensi damai yang akhirnya mencapai kesepakatan untuk mengakomodasi permasalahan tersebut.
Masyarakat meminta agar pemutusan listrik seperti ini tidak terjadi lagi tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada warga Cilegon. Mereka juga menekankan pentingnya peran CSR (Corporate Social Responsibility) PLN dalam mendukung kebutuhan sosial masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Menurut mereka, BUMN memiliki tanggung jawab sosial yang harus dipenuhi secara berkeadilan.
Selain itu, massa aksi menuntut agar salah satu pejabat PLN, Pak Ibnu, dicopot dari jabatannya. Mereka menilai bahwa manajemen PLN kurang memperhatikan masyarakat dalam menjalankan operasional perusahaan. Salah satu keluhan yang muncul adalah soal pemasangan tiang listrik di tanah masyarakat tanpa memberikan kompensasi yang jelas.
Demonstrasi ini juga menjadi ajang pengingat bagi masyarakat untuk membayar listrik tepat waktu, sekaligus mendesak PLN untuk lebih memperhatikan keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan kebutuhan masyarakat.
“PLN harus lebih proaktif mendengarkan suara masyarakat. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi. CSR itu bukan hanya formalitas, tapi tanggung jawab yang nyata,” ujar salah satu peserta aksi. (Har/RB)
