Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKementerianNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Dekranasda Banten Desak Kejelasan Anggaran, Tinawati Andra Soni: Dana Pengembangan Kerajinan Tak Boleh Ngambang

130
×

Dekranasda Banten Desak Kejelasan Anggaran, Tinawati Andra Soni: Dana Pengembangan Kerajinan Tak Boleh Ngambang

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, menegaskan pentingnya kejelasan pengalokasian dan penganggaran keuangan untuk mendukung pengembangan produk kerajinan daerah. Pernyataan tegas ini disampaikannya usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Tahun 2025 yang digelar di Hotel Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (23/9/2025).

“Rakernas ini jadi forum strategis untuk membahas arah kebijakan, termasuk skema pembiayaan program Dekranasda di daerah. Pengurus Dekranasda provinsi, kabupaten, dan kota tidak boleh lagi kesulitan merancang program, khususnya terkait sumber dan mekanisme pendanaan,” tegas Tinawati.

Menurutnya, pembiayaan yang jelas akan membuka ruang bagi Dekranasda untuk terus mendorong potensi kerajinan lokal, mulai dari pemanfaatan dana hibah, dukungan CSR perusahaan, hingga kolaborasi lintas sektor. “Bukan berarti tidak bisa, namun pertanggungjawabannya juga harus jelas,” imbuhnya.

Dalam forum tersebut, Ketua Umum Dekranas Pusat Selvi Gibran menekankan bahwa Rakernas menjadi wadah komunikasi dua arah antara pusat dan daerah. Selvi menegaskan pentingnya panduan yang rinci mengenai pengalokasian keuangan agar setiap Ketua Dekranasda dapat menyusun program tepat sasaran. “Semua akan dipandu mulai dari perencanaan, sumber anggaran, hingga implementasi,” ujarnya.

Baca juga:  Kadindikbud Cilegon Pastikan Sekolah Aman dari Demo dan Hoaks, Tak Ada Daring

Senada, Dirjen Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri Agus Fatoni menyebut Dekranasda memiliki banyak opsi pembiayaan, mulai dari APBD melalui program SKPD, hibah pemerintah daerah, kerja sama dengan instansi pemerintah maupun swasta, hingga dukungan CSR. Namun, ia mengingatkan agar seluruh mekanisme tetap mengacu pada regulasi keuangan negara dan daerah demi akuntabilitas.

“Dekranasda tidak bisa bergerak sendiri. Dukungan stakeholder menjadi kunci dalam mendorong kreativitas, meningkatkan kualitas produk, serta memperluas pasar perajin lokal,” papar Fatoni.

Sementara itu, Kepala Disperindag Banten Babar Suharso mengungkapkan Pemprov Banten tengah mendorong seluruh OPD anggota Dekranasda untuk mengalokasikan anggaran dalam program kerja masing-masing. “Selain mendorong dukungan APBD, kami juga terus berkomunikasi dengan pihak swasta untuk memperkuat kontribusi CSR,” jelasnya.

 

Rakernas Dekranas 2025 yang mengusung tema “Optimalisasi Peran Dekranas Mengembangkan Produk Kerajinan Indonesia” diikuti 1.050 peserta dari seluruh Indonesia. Forum ini diharapkan memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam memastikan pembiayaan berkelanjutan, sehingga produk kerajinan Nusantara semakin berdaya saing di tingkat nasional maupun global.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *