Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKabupaten SerangKementerianNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosial

Dari Sampah Jadi Cuan: Kabupaten Serang Gerakan Bank Sampah, 182 Ton Limbah Berubah Jadi Rupiah

110
×

Dari Sampah Jadi Cuan: Kabupaten Serang Gerakan Bank Sampah, 182 Ton Limbah Berubah Jadi Rupiah

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus menyalakan semangat masyarakat dalam mengelola sampah. Lewat program pembinaan dan sosialisasi bank sampah, Pemkab Serang kini mendorong warga agar lebih peduli sekaligus mampu mengubah tumpukan sampah menjadi sumber penghasilan.

“Hari ini kita mengadakan sosialisasi sekaligus pembinaan teknis kepada bank-bank sampah yang ada di Kabupaten Serang,” kata Penata Kelola Penyehatan Lingkungan Ahli Muda Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kabupaten Serang, Cahyo Harsanto, usai kegiatan di Aula Tb. Suwandi, Kamis (16/10/2025).

Cahyo menjelaskan, dalam kegiatan pembinaan tersebut pihaknya mengangkat tiga tema utama.

“Pertama, tata kelola dan motivasi bank sampah. Kedua, pengelolaan sampah organik melalui budidaya magot. Ketiga, pengelolaan sampah menjadi kerajinan bernilai tinggi, seperti sofa bed dari bahan daur ulang,” jelasnya.

Menurut Cahyo, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar ikut aktif dalam sistem pengelolaan sampah melalui bank sampah. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya berkontribusi menjaga lingkungan, tetapi juga memperoleh manfaat ekonomi.

Baca juga:  Uang Perpisahan Rp 800 Ribu Dipotong, Orang Tua Siswa SMKN 1 Cinangka Meradang

“Sampai saat ini di Kabupaten Serang sudah ada sekitar 70 unit bank sampah dengan satu bank sampah induk. Harapannya, pembinaan ini bisa menyebarkan semangat pengelolaan sampah ke masyarakat sekitar,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, tingkat partisipasi masyarakat dalam program bank sampah kini telah mencapai sekitar 50 persen, meningkat pesat dibanding beberapa tahun sebelumnya. “Tahun 2019 hanya ada 5 bank sampah, 2020 bertambah 10, dan kini di 2025 sudah mencapai 70. Artinya, meskipun bertahap, peningkatannya sangat signifikan,” imbuhnya.

Lebih jauh, Cahyo menuturkan bahwa sepanjang 2024, bank-bank sampah di Kabupaten Serang telah berhasil mengelola sekitar 182 ton sampah. Dari hasil pengelolaan itu, masyarakat pun menikmati nilai ekonomi yang cukup besar.

“Untuk sampah kertas kita sudah kerja sama dengan PT Indah Kiat, sementara sampah plastik kita cacah dan kirim ke industri daur ulang. Sedangkan sampah low value kami manfaatkan menjadi produk kreatif, seperti sofa bed,” paparnya.

Selain itu, DLH juga tengah mendorong inovasi pengelolaan sampah organik dengan budidaya magot bekerja sama dengan Saung Magot Pakde di TPS 3R Anyer.

Baca juga:  Andra Soni - Dimyati Resmi Pimpin Banten, Prabowo: Ingat, Kalian Pelayan Rakyat

“Rencananya, budidaya magot ini akan kita terapkan mulai triwulan terakhir tahun ini,” tutup Cahyo.

Dengan langkah konkret ini, Pemkab Serang menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bukan sekadar urusan kebersihan, melainkan juga peluang ekonomi hijau yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *