CILEGON, RUBRIKBANTEN — Dalam upaya memperkuat sinergi antara orang tua dan sekolah dalam mendukung tumbuh kembang anak usia dini, TK Negeri Pembina Cilegon menggelar kegiatan Parenting Education bertema “Rumah dan Sekolah Satu Hati, Kolaborasi untuk Perkembangan Anak TK” pada Jumat (17/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung penuh kehangatan itu menghadirkan Dede Daryati, Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, sebagai narasumber utama. Melalui sesi ini, para orang tua diajak memahami pentingnya peran dan kolaborasi harmonis antara rumah dan sekolah dalam membentuk karakter, kecerdasan, serta kesejahteraan emosional anak.
Dalam pemaparannya, Dede menegaskan bahwa keharmonisan antara rumah dan sekolah menjadi pondasi utama bagi perkembangan anak.
“Kalau rumah dan sekolah satu hati, kolaborasi antara orang tua dan guru pasti akan berdampak besar pada perkembangan anak. Coba perhatikan, kalau anak berangkat dari rumah dalam keadaan ngambek, di sekolah pun suasana hatinya masih terbawa. Maka penting bagi orang tua menciptakan suasana penuh kasih sebelum anak berangkat ke sekolah,” ujarnya.
Dede juga menggambarkan bagaimana emosi anak sangat memengaruhi kesiapan mereka untuk belajar.
“Kalau dari rumah ibunya sudah marah, kabel-kabel dalam diri anak itu seakan tegang. Jadi, sebelum berangkat, anak perlu disayang dan disanjung agar semangatnya terbangun,” tambahnya disambut tawa hangat para peserta.
Lebih lanjut, Dede menjelaskan peran penting orang tua dan guru TK dalam mendukung tumbuh kembang anak.
“Orang tua adalah pemberi kasih sayang dan teladan utama, juga penyedia lingkungan belajar di rumah. Sementara guru TK berperan sebagai fasilitator pembelajaran, pengamat perkembangan anak, serta mitra komunikasi bagi orang tua,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi nyata, seperti pertemuan rutin orang tua-guru, penggunaan buku penghubung atau aplikasi komunikasi, serta kegiatan bersama seperti outing class, pentas seni, dan kerja bakti. Dalam strategi komunikasi efektif, Dede menekankan agar orang tua dan guru saling mendengar tanpa menghakimi, menggunakan bahasa positif, dan menetapkan tujuan bersama demi perkembangan anak.
Selain itu, sejumlah tantangan seperti kesibukan orang tua, perbedaan pandangan, dan keterbatasan media komunikasi turut dibahas. Dede pun menawarkan solusi, antara lain dengan mengadakan pertemuan fleksibel atau daring, fokus pada kepentingan anak, serta memanfaatkan teknologi sederhana seperti grup WhatsApp atau panggilan video.
Menurutnya, kolaborasi yang baik antara rumah dan sekolah akan memberikan dampak positif besar, seperti anak yang merasa aman dan termotivasi, nilai-nilai yang konsisten antara rumah dan sekolah, serta perkembangan sosial, emosional, dan akademik yang lebih optimal.
Sementara itu, Kepala TK Negeri Pembina Cilegon, Ummu Salamah, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang antusias mengikuti kegiatan.
“Terima kasih kepada para wali murid yang sudah menyempatkan hadir. Semoga kegiatan ini menambah wawasan kita semua dalam menerapkan pola asuh yang lebih baik bagi anak-anak,” ungkapnya.
Kegiatan Parenting Education ini menjadi wujud nyata komitmen TK Negeri Pembina Cilegon dalam membangun jembatan komunikasi dan kolaborasi antara sekolah dan keluarga. Dengan semangat “satu hati”, kegiatan ini diharapkan mampu mencetak generasi anak-anak Cilegon yang bahagia, cerdas, dan berkarakter kuat.
