Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahEkonomiKabupaten LebakKabupaten PandeglangKabupaten SerangKabupaten TangerangKota CilegonKota SerangKota TangerangOrganisasiPemerintahPendidikanSosial

BPBD Diminta Maksimalkan Edukasi dan Teknologi untuk Mitigasi Bencana, Ini Pesan Menohok Pj Sekda Provinsi Banten Nana Supiana

142
×

BPBD Diminta Maksimalkan Edukasi dan Teknologi untuk Mitigasi Bencana, Ini Pesan Menohok Pj Sekda Provinsi Banten Nana Supiana

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Nana Supiana, menegaskan bahwa setiap penduduk harus memahami potensi ancaman bencana di wilayahnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta aktif dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikan Nana dalam Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Penyusunan Rencana Kerja BPBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2026, yang berlangsung di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu (19/2/2025).

Menurut Nana, forum ini menjadi ajang untuk merumuskan strategi sinergi antar pemangku kepentingan, termasuk TNI, Polri, relawan, aktivis, dan pemerintah kabupaten/kota, dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“BPBD Banten harus menjadi pusat edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana. Tidak hanya aparat yang harus siaga, tetapi juga masyarakat,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa program yang dirancang harus berorientasi pada masyarakat untuk meminimalkan dampak bencana dan mengurangi jumlah korban.

Nana juga mengingatkan bahwa di Provinsi Banten, ancaman bencana tidak hanya berasal dari faktor alam, tetapi juga industri. Oleh karena itu, pemetaan potensi risiko dan penentuan peran serta tanggung jawab semua pihak harus jelas.

Baca juga:  Pemkot Cilegon Siap Tinggalkan Sistem Manual yang Ribet

“Kesiapsiagaan harus melibatkan semua unsur, baik aparat maupun masyarakat, serta didukung teknologi informasi,” jelasnya.

Dalam era digital, kata Nana, penggunaan teknologi canggih menjadi kebutuhan mendesak dalam mitigasi bencana. Teknologi seperti CCTV, sistem peringatan dini (e-warning), seismograf, hingga kecerdasan buatan (AI) harus dimanfaatkan untuk mendeteksi dan menganalisis potensi ancaman secara lebih akurat.

“Dengan teknologi ini, informasi tentang potensi bencana bisa dianalisis dan disampaikan ke seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, aparat, dan pelaku industri,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, mengapresiasi sinergi yang telah terjalin antara BPBD dan berbagai pihak dalam penanggulangan bencana.

“Kolaborasi kita sudah semakin baik. Ini terbukti saat terjadi bencana, semua stakeholder bergerak bersama dalam satu komando, mulai dari TNI, Polri, relawan, dunia usaha, hingga pemerintah pusat dan daerah,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa BPBD terus memperkuat kesiapsiagaan melalui berbagai kegiatan, seperti simulasi bencana, apel gabungan, dan pelatihan bersama.

Dengan semakin solidnya sinergi dan pemanfaatan teknologi modern, harapannya Provinsi Banten bisa lebih siap menghadapi berbagai potensi bencana di masa depan. (Har/RB)

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *