Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahEkonomiKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Gubernur Andra Soni Gebrak Ketahanan Pangan: Infrastruktur Tani Jadi Senjata Utama Banten

217
×

Gubernur Andra Soni Gebrak Ketahanan Pangan: Infrastruktur Tani Jadi Senjata Utama Banten

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi dan jalan usaha tani (JUT) harus menjadi fokus utama dalam memperkuat ketahanan pangan di Provinsi Banten. Hal ini disampaikan Andra saat membuka Diskusi Publik Terfokus bertema “Jaringan Irigasi dan Jalan Usaha Tani untuk Penguatan Ketahanan Pangan”, Rabu (2/7/2025), di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang.

“Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Diskusi ini sangat strategis dalam menjawab tantangan pembangunan sektor pertanian ke depan,” ujar Andra.

Menurutnya, Provinsi Banten memiliki potensi sumber daya pertanian yang besar, namun masih menghadapi tantangan serius terutama pada infrastruktur dasar. Jaringan irigasi yang belum optimal dan akses jalan tani yang terbatas masih menjadi penghambat utama produktivitas dan efisiensi usaha tani.

“Infrastruktur pertanian yang memadai, ketersediaan air, dan akses distribusi hasil panen adalah kunci utama. Tanpa itu, ketahanan pangan akan sulit tercapai,” katanya.

Andra juga menyoroti pentingnya keterjangkauan petani terhadap pupuk serta kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. “Ketahanan pangan harus menjadi gerakan bersama. Pemprov Banten menjadikan ini sebagai prioritas pembangunan,” tegasnya.

Baca juga:  Dampak Inpres Efisiensi Anggaran: Dana Perbaikan JLS Cilegon Terpangkas, Pemkot Andalkan APBD

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengumumkan rencana pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di tahun 2025 sebagai langkah konkret mendukung peningkatan nilai tukar petani dan distribusi hasil panen.

“Saya sangat berharap dukungan semua pihak dalam menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama petani,” ujarnya.

Tak hanya itu, sektor pertanian terbukti menjadi salah satu penopang ekonomi daerah. Pada triwulan pertama 2025, ekonomi Banten tumbuh 5,19 persen secara tahunan (year-on-year), dengan kontribusi signifikan dari sektor pertanian.

Sementara itu, Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika yang turut hadir menekankan bahwa revitalisasi jaringan irigasi dan JUT harus menjadi prioritas utama. “Jika irigasi diperbaiki, intensitas tanam bisa meningkat dan sawah baru bisa dicetak. Ini harus jadi fokus utama,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid, menyatakan bahwa program JUT merupakan bagian dari delapan program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten dalam rangka penguatan ketahanan pangan. Ia menegaskan, perencanaan program ini dilakukan secara matang agar tepat sasaran.

Kepala Dinas PUPR Banten Arlan Marzan menambahkan, keberadaan JUT akan berdampak langsung pada efisiensi biaya transportasi hasil pertanian. “Ini bisa menekan ongkos angkut hasil tani dan sangat membantu petani,” ungkapnya.

Baca juga:  Jepang Krisis Tenaga Kerja, Banten Jadi Incaran Prefektur Mie

Diskusi publik ini diharapkan menjadi titik tolak lahirnya kebijakan pertanian yang konkret, tepat guna, dan mampu membawa sektor pertanian Banten melesat lebih produktif dan berdaya saing.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *