SERANG, RUBRIKBANTEN – Wakil Bupati (Wabup) Serang, Muhammad Najib Hamas, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam menggerakkan semangat pengabdian kepada masyarakat.
Ia meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Serang untuk turut mensupport kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) yang digelar Yayasan Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri (SMA Nurul Fikri).
Hal tersebut disampaikan Najib Hamas usai menghadiri acara Pelepasan Santri PPM di Kecamatan Cinangka, Senin (27/10/2025).
“Pemkab Serang mengapresiasi program pengabdian masyarakat ini sebagai bukti komitmen dasar pendidikan kita memiliki semangat yang sama untuk memberikan edukasi bagi masyarakat. Tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga keagamaan, sosial, dan sebagainya,” ujar Najib Hamas.
Menurut Najib, kegiatan PPM dapat menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan kebutuhan masyarakat di lapangan. Ia berharap hasil kegiatan para santri dapat menjadi masukan penting bagi perbaikan kebijakan dan program OPD di Pemkab Serang.
“Ke depan, hasil pengabdian para santri bisa menjadi bahan evaluasi dan inspirasi bagi dinas terkait. Misalnya, jika terkait pemberdayaan desa bisa disinergikan dengan DPMD, soal sosial dengan Dinsos, soal UMKM dengan Diskoumperindag, dan layanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan,” paparnya.
Najib menambahkan, temuan-temuan dari para santri selama menjalankan PPM juga bisa menjadi aspirasi langsung masyarakat yang disampaikan melalui kegiatan tersebut, seperti kebutuhan infrastruktur, sosial, hingga pemberdayaan ekonomi desa.
Sementara itu, Direktur Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri Serang, M. Kholisul Ibad, menyampaikan bahwa kegiatan PPM Santri SMA Nurul Fikri telah menjadi tradisi tahunan yang sudah berjalan selama 12 tahun berturut-turut. Tahun ini, sebanyak 135 santri kelas XI diterjunkan ke tiga kecamatan, yaitu Cinangka, Padarincang, dan Ciomas.
“Selama 10 hari, santri akan hidup bersama masyarakat, membantu kegiatan sosial, menghidupkan musala dan masjid, mengajar ngaji anak-anak, serta menggelar bakti sosial berupa pembagian sembako, pakaian layak pakai, dan pengobatan gratis,” ungkapnya.
Menurut Kholisul Ibad, kegiatan ini tidak hanya melatih empati dan kepedulian sosial para santri, tetapi juga memperkuat hubungan antara pesantren dan masyarakat.
“PPM ini mengajarkan santri untuk peduli, membantu, dan rela berkorban demi sesama. Mereka belajar langsung arti menjadi bagian dari masyarakat,” tuturnya.
Dengan dukungan pemerintah daerah, diharapkan program seperti ini bisa menjadi model kolaborasi pendidikan dan pembangunan sosial masyarakat di Kabupaten Serang.
