CILEGON, RUBRIKBANTEN – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan pentingnya kerja kolaboratif antar perangkat daerah dalam meningkatkan capaian pembangunan. Ia menyebut seluruh pejabat administrator di lingkungan Pemprov Banten harus meningkatkan kontribusi nyata di unit kerja masing-masing demi mewujudkan target ambisius dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2025-2029.
Penegasan tersebut disampaikan Gubernur saat memberikan arahan dalam kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan X dan XI Tahun 2025 yang digelar di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Banten, Karang Tanjung, Pandeglang, Rabu (18/6/2025).
“Pejabat eselon III memiliki peranan vital. Mereka adalah penggerak taktis yang harus mampu menerjemahkan visi-misi kepala daerah ke dalam program kerja yang terukur, efisien, dan berdampak luas,” tegas Andra Soni.
Menurutnya, pelatihan PKA bukan hanya soal peningkatan kompetensi teknis, melainkan juga penguatan kepemimpinan strategis pada level taktis. Pejabat administrator dituntut tidak hanya sebagai pelaksana, tetapi juga perancang dan pengarah dalam berbagai kebijakan lintas sektor dan wilayah.
Dalam kesempatan itu, Andra juga membeberkan bahwa saat ini Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) RPJMD 2025-2029 tengah dibahas intensif bersama DPRD Provinsi Banten. Ranperda tersebut memuat delapan program prioritas pembangunan, yakni Banten Bagus, Banten Sehat, Banten Cerdas, Banten Kuat, Banten Indah, Banten Makmur, Banten Ramah, dan Banten Melayani.
“Seluruh program prioritas itu memerlukan sinergi antar perangkat daerah. Kuncinya adalah kolaborasi yang berkesinambungan. Kita ingin capaian indikator makro Banten terus meningkat, dari pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan, hingga pengurangan pengangguran terbuka,” jelasnya.
Andra menambahkan, akselerasi pertumbuhan ekonomi Banten akan digerakkan lewat optimalisasi sektor unggulan seperti pertanian, industri pengolahan, kelistrikan, perdagangan, transportasi, hingga pariwisata dan properti. Semua itu harus didukung oleh sistem pemerintahan yang efektif dan efisien.
“Tantangan kita besar, tapi bukan tidak mungkin. Dengan kepemimpinan taktikal dan kolaboratif di semua lini, Banten bisa jadi provinsi percontohan nasional,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Banten Untung Saritomo menjelaskan, PKA Angkatan X dan XI tahun ini diikuti oleh 80 peserta, terdiri dari 12 ASN Pemprov Banten dan 68 peserta dari delapan kabupaten/kota se-Banten. Pelatihan akan berlangsung dari 18 Juni hingga 29 Oktober 2025 melalui metode Blended Learning.
“Metodenya kombinasi, yakni 18 hari klasikal (tatap muka) dan 87 hari non-klasikal (online dan tugas lapangan). Ini agar para peserta mampu langsung menerapkan ilmu di instansi masing-masing,” jelas Untung.
Dengan semangat kolaboratif dan dorongan kepemimpinan yang kuat dari level menengah, Pemprov Banten optimistis mampu merealisasikan pembangunan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan merata di seluruh wilayah.















