CILEGON, RUBRIKBANTEN – Ajang bergengsi Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025 diguncang isu kecurangan! Dewan Kebudayaan Kota Cilegon menerima sebuah surat pengaduan dari luar daerah yang mempersoalkan dugaan ketidakberesan dalam proses seleksi tingkat daerah.
Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon, Ayatullah Khumaeni, menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap setiap laporan masyarakat, termasuk yang berasal dari luar wilayah Cilegon. Meski demikian, lembaga ini tetap berpegang pada prinsip yurisdiksi.
“Kami menghormati aspirasi dan kegelisahan yang disampaikan masyarakat, termasuk dari luar Cilegon. Namun untuk menjaga prinsip kewenangan wilayah, maka aduan tersebut akan kami teruskan kepada lembaga yang berwenang sesuai domisili kejadian,” ungkap Ayatullah dalam keterangan tertulisnya.
Dewan Kebudayaan juga menegaskan komitmennya terhadap etika, keadilan, dan profesionalisme dalam penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya, khususnya yang melibatkan pelajar. Mereka menilai integritas adalah kunci dalam membangun ekosistem seni yang sehat dan berdaya saing.
Selain itu, pihaknya juga menyatakan bahwa laporan-laporan yang telah diterima sebelumnya akan segera ditindaklanjuti pasca pelantikan kepengurusan baru Dewan Kebudayaan Kota Cilegon.
“Kami berharap seluruh proses seleksi dan kegiatan seni pelajar di seluruh daerah berjalan dengan bersih dan adil, demi kemajuan generasi muda dan kelestarian nilai-nilai budaya,” tambahnya.
Langkah tegas dan terbuka dari Dewan Kebudayaan Kota Cilegon ini menunjukkan keseriusan dalam menjaga marwah seni pelajar, serta membuka ruang kontrol publik terhadap penyelenggaraan lomba seni yang berkeadilan dan transparan.
