CILEGON, RUBRIKBANTEN – Wali Kota Cilegon, Robinsar, menegaskan sikapnya terkait maraknya kebijakan studi tour di sejumlah sekolah. Ia menyatakan bahwa ke depan, tidak ada lagi ruang bagi institusi pendidikan di Kota Cilegon untuk menggelar kegiatan studi tour, mengingat potensi beban finansial yang ditanggung oleh para orang tua murid.
“Saya juga mendapatkan laporan ada beberapa sekolah yang akan melakukan studi tour. Terkait yang sudah terlanjur menyetor biaya dan tidak bisa dibatalkan oleh pihak sekolah, itu dikembalikan ke kebijakan sekolah masing-masing. Tapi ke depan, kami akan mengultimatum agar tidak ada lagi sekolah-sekolah di Cilegon yang melaksanakan studi tour,” tegas Robinsar, Sabtu (5/4/2025).
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon, saat ini tercatat ada tiga sekolah yang sudah lebih dulu menjalankan kebijakan studi tour dan telah melakukan pembayaran. Namun Robinsar menekankan, setelah ketiga sekolah ini, seluruh sekolah di Cilegon harus menghentikan kegiatan tersebut.
“Setelah tiga sekolah ini, tidak ada lagi yang diperbolehkan. Dunia pendidikan tidak seharusnya memberatkan orang tua siswa dengan kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pelarangan ini bukan tanpa alasan. Studi tour dinilai bukan prioritas pendidikan dan justru dapat menciptakan kesenjangan sosial antar siswa.
“Kalau yang sudah kadung bayar, kami tidak akan memaksakan. Tapi ini jadi yang terakhir. Komunikasikan dengan sekolah dan pihak ketiga, karena itu sudah menjadi kebijakan masing-masing. Ke depan, tidak ada kompromi lagi,” tutupnya.
Kebijakan tegas ini diambil Robinsar sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan yang lebih inklusif dan tidak membebani wali murid dari segi ekonomi. (*)















