CILEGON, RUBRIKBANTEN – Wakil Wali Kota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo, menegaskan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) memiliki peran besar dalam kemajuan pendidikan di Provinsi Banten, khususnya di Kota Cilegon. Menurutnya, perhatian serius pemerintah terhadap dunia pendidikan menjadi pondasi utama untuk mencetak generasi unggul dan berkarakter.
“Tentunya saya optimistis jika kualitas pendidikan kita akan semakin baik di masa mendatang,” ujar Fajar usai membuka acara Talkshow dan Showcase Pelatihan Pembelajaran Mendalam Batch 2 di Aula Diskominfo Kota Cilegon, Rabu (5/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Fajar menyoroti pentingnya pelatihan dan peningkatan kompetensi guru sebagai investasi jangka panjang bagi kemajuan pendidikan.
“Pelatihan guru merupakan investasi jangka panjang yang akan berdampak besar bagi kualitas pendidikan kita ke depan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Fajar mengungkapkan bahwa setiap pelajaran yang diberikan guru kepada siswanya adalah bekal berharga bagi masa depan bangsa. Ia menekankan bahwa guru memiliki tanggung jawab moral dan intelektual dalam membentuk karakter serta pengetahuan generasi muda.
“Kita patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru atas dedikasi dan pengabdiannya. Tanpa peran guru, proses mencetak sumber daya manusia yang berkualitas tidak akan berjalan optimal,” ucapnya.
Tak hanya itu, Fajar juga menaruh perhatian khusus terhadap anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Ia mengimbau para pendidik agar memberikan pendidikan yang inklusif dan penuh kasih sayang.
“Jika guru merasa lelah dalam menjalankan tugas dan memberikan pengajaran, ingatlah kembali momen-momen bahagia bersama para siswa. Dari situlah semangat itu akan kembali tumbuh,” pesan Fajar penuh makna.
Sementara itu, Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Banten, Yudi Herman, menjelaskan bahwa program pembelajaran mendalam (deep learning) merupakan salah satu prioritas utama Kemdikdasmen dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
“Pembelajaran mendalam ini bukan kurikulum baru, tetapi pendekatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna dan berdampak,” jelasnya.
Yudi menyebutkan, pendekatan ini menekankan tiga prinsip utama, yakni mindful (berkesadaran), meaningful (bermakna), dan joyful (menggembirakan). Dengan konsep ini, guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang menyentuh pemahaman sekaligus emosi murid.
“Saya harap pembelajaran mendalam ini dapat membantu guru mengelola kelas dengan lebih baik serta memberikan makna yang lebih dalam kepada para murid,” pungkas Yudi.















