Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahEkonomiKementerianKota SerangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Wagub Banten Gaungkan Ekonomi Syariah: Perempuan Jadi Garda Terdepan Wujudkan Kesejahteraan Umat

89
×

Wagub Banten Gaungkan Ekonomi Syariah: Perempuan Jadi Garda Terdepan Wujudkan Kesejahteraan Umat

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Provinsi Banten menegaskan komitmennya dalam mendorong penguatan ekonomi syariah sebagai pilar utama kesejahteraan umat. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, saat menghadiri kegiatan Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (Si Cantiks) yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Balai Baladika Grup 1 Kopassus, Taktakan, Kota Serang, Selasa (7/10/2025).

Kegiatan bertema “Perempuan Berdaya, Masyarakat Sejahtera” ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai organisasi perempuan yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Banten, mahasiswa, serta Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Banten.

“Terima kasih telah menyelenggarakan kegiatan ini di Provinsi Banten yang dikenal religius. Syariah akan menyelamatkan kita karena berbasis bagi hasil dan menciptakan usaha yang baik dan benar,” ujar Dimyati.

Wagub Dimyati menekankan bahwa ekonomi syariah bukan sekadar sistem keuangan, tetapi juga bagian dari way of life umat yang menjunjung nilai halal dan menghindari praktik riba.
Menurutnya, dalam ekonomi syariah terdapat lima prinsip utama yang harus dijaga, yakni halal, haram, makruh, syubhat, dan sunah.

Baca juga:  BPRS CM Tak Gentar Hadapi Kredit Macet, Yoyo Hartoyo: Terus Kita Kejar

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK, Friderica Widyasari Dewi, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga dan bangsa.

Mengutip RA Kartini, Friderica mengatakan perempuan adalah pendidik utama bagi generasi penerus. Karena itu, mereka perlu memahami dasar-dasar keuangan, termasuk membedakan pinjaman online (pinjol) legal dan ilegal.

“Ciri pinjol legal itu ingat kata Camila  camera, microphone, location. Kalau pinjol minta akses ke kontak pribadi, itu pasti ilegal,” tegas Friderica.

Ia juga mengungkapkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia baru mencapai 43 persen, dengan tingkat inklusi 13,41 persen, sehingga perlu terus ditingkatkan.

Ketua BKOW Provinsi Banten, Irna Narulita Dimyati, menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk melahirkan perempuan yang berdaya dan melek finansial.

“BKOW akan terus menjembatani perempuan-perempuan hebat untuk berkembang dan berkolaborasi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KDEKS Banten, Siti Ma’rifah, menyebut sebanyak 754 peserta yang hadir adalah kader dan pimpinan yang akan menggerakkan literasi keuangan syariah di Banten.

Baca juga:  Banten Bebas Korupsi: Wagub Dimyati Ajak Pemda Bersatu Wujudkan Birokrasi Bersih

“Perempuan sangat rentan terhadap pinjol, padahal mereka berperan penting dalam kesejahteraan dan ketahanan keluarga,” katanya.

Kepala DP3AKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina, menambahkan bahwa 60 persen perempuan di Banten terlibat dalam sektor UMKM. Karena itu, literasi keuangan syariah sangat relevan untuk membekali mereka agar mampu mengelola usaha secara halal dan berkelanjutan.

Kegiatan Si Cantiks diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan dalam memperkuat pemahaman masyarakat, khususnya perempuan, terhadap pentingnya keuangan syariah.

Pemerintah Provinsi Banten bersama OJK dan KDEKS berkomitmen menjadikan Banten sebagai salah satu provinsi percontohan dalam penerapan ekonomi syariah di Indonesia.

Example 120x600
Dokumentasi foto dari rubrikbanten.com, 3 September 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *