Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahEkonomiKabupaten SerangKementerianOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Taman Firdaus Jadi Taman Harapan: Tujuh Kementerian Komitmen Tuntaskan Kemiskinan di Desa Talaga

454
×

Taman Firdaus Jadi Taman Harapan: Tujuh Kementerian Komitmen Tuntaskan Kemiskinan di Desa Talaga

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN — Tujuh kementerian turun tangan bersama dalam program rehabilitasi dan pemberdayaan sosial di kawasan Taman Firdaus, Desa Talaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (20/5). Program ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan secara kolaboratif dan terarah.

Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari program revitalisasi Sungai Gus Ipul, yang sebelumnya digagas oleh Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Firdaus, seorang tokoh pers berpengaruh di Banten. Pemerintah kini menjadikan kawasan tersebut sebagai proyek percontohan lintas kementerian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun kementerian yang terlibat antara lain:

  • Kementerian Sosial
  • Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
  • Kementerian Pemberdayaan Masyarakat
  • Kementerian Koperasi
  • Kementerian UMKM
  • Kementerian Ekonomi Kreatif
  • Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Salah satu program utama yang dijalankan adalah penyaluran alat bantu untuk penyandang disabilitas seperti tangan palsu dan tongkat. Tak hanya itu, pelaku UMKM dan sektor ekonomi kreatif juga mendapat dukungan pemberdayaan sebagai bentuk penguatan ekonomi lokal.

“Kita punya keinginan yang sama. Tugas utama kami adalah mengentaskan kemiskinan. Karena itu, tujuh kementerian ini harus bergerak bersama dan solid,” tegas Deputi Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Haris.

Baca juga:  Reformasi Hukum Banten Nyaris Sempurna: Peringkat II Nasional, Skor Tembus 99,64

Haris menjelaskan bahwa Desa Talaga dipilih karena tingkat kemiskinannya tinggi, namun memiliki potensi yang belum tergali. Program ini mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2005 tentang penggunaan data BPS untuk penanganan kemiskinan. Ada empat prioritas utama yang diusung:

  1. Menyasar desa miskin yang belum berkembang
  2. Menjangkau wilayah sulit diakses
  3. Mendorong UMKM dan ekonomi kreatif
  4. Membangun Sekolah Rakyat sebagai pusat pemberdayaan masyarakat

“Desa Talaga menjadi lokus awal sebagai model percontohan program lintas kementerian,” ungkap Haris.

Senada dengan itu, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, menyatakan bahwa Desa Talaga telah resmi ditetapkan sebagai desa dampingan karena urgensi dan potensi yang dimiliki.

“Selain tingkat kemiskinan tinggi, ternyata ada potensi yang bisa dikembangkan sehingga menjadi penggerak ekonomi warga desa,” jelas Mira.

Ia menekankan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada sinergi antar kementerian serta dukungan dari pemerintah desa. “Sinergi dan komitmen jadi kunci keberhasilan. Kami berharap Desa Talaga bisa menjadi desa yang sejahtera dan mandiri,” tambahnya.

Baca juga:  Ratusan KK Kelurahan Gerem Terendam, Dua Titik di Cilegon Lumpuh Diterjang Banjir Mendadak

Kegiatan tersebut juga diwarnai dengan dialog terbuka antara perwakilan kementerian dan warga di Taman Firdaus. Dialog ini bertujuan menyerap langsung aspirasi dan kebutuhan masyarakat, sebagai dasar penyesuaian program ke depan.

Pemerintah berharap pendekatan kolaboratif ini mampu menjadi titik balik bagi kebangkitan desa tertinggal, dan menjadi model replikasi bagi wilayah lain di Indonesia.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten