Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahEkonomiKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

SPMB Cilegon Kacau! Dindik Akui Sosialisasi Gagal, Orang Tua Ngeluh Anak Gagal Masuk Sekolah

551
×

SPMB Cilegon Kacau! Dindik Akui Sosialisasi Gagal, Orang Tua Ngeluh Anak Gagal Masuk Sekolah

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kota Cilegon menuai sorotan tajam. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon, Heni Anita Susila, secara terbuka mengakui lemahnya sosialisasi SPMB yang menjadi biang keladi kekisruhan dalam proses seleksi tahun ini.

“Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Dindik. Sosialisasi memang belum maksimal. Bahkan sejumlah kepala sekolah juga masih bertanya-tanya, padahal hal ini sudah kami bahas dalam pertemuan,” kata Heni kepada awak media, Rabu (25/6/2025).

Heni menilai minimnya informasi ke sekolah dan orang tua dipicu oleh sistem yang masih tergolong baru. “Kami tidak menyalahkan pihak mana pun, tapi karena sistem ini baru, akhirnya sekolah pun ragu dan banyak orang tua tidak paham alur pendaftarannya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya telah mendapat arahan dari pimpinan agar ke depan sosialisasi dilakukan secara menyeluruh dan massif. “Informasi soal SPMB ini wajib sampai ke masyarakat secara jelas dan tidak membingungkan,” tegasnya.

Selain itu, persoalan klasik soal daya tampung juga ikut memperkeruh suasana. Di beberapa sekolah, keterbatasan ruang kelas menyebabkan jumlah rombongan belajar (Rombel) tidak bisa ditambah. “Seperti di SMPN 11, karena ruangannya terbatas, kepala sekolah hanya bisa mengusulkan sesuai kapasitas fisik sekolah,” ungkapnya.

Baca juga:  Adu Gengsi di Lapangan Futsal: UNSERA FC Taklukkan SIWO PWI Banten 7–4, Silaturahmi Wartawan dan Akademisi Makin Lengket

Jalur prestasi pun tak lepas dari sorotan. Heni memastikan hanya piagam dari lembaga resmi seperti Dindik, Dispora, KONI, atau Puspresnas Kemendikbud yang akan diakui. “Sekolah-sekolah sudah kami beri tahu soal ini,” tandasnya.

Terkait dugaan manipulasi nilai rapor, Dindikbud menyatakan akan menindak tegas. “Kami pastikan tidak ada rekayasa. Semua nilai akan diverifikasi dengan rapor asli saat pendaftaran,” pungkas Heni.

Kisruh ini menuai gelombang protes dari orang tua siswa yang merasa sistem tidak berpihak dan membingungkan. Sorotan publik semakin tajam terhadap Dindikbud Cilegon agar segera melakukan perbaikan menyeluruh sebelum kepercayaan masyarakat runtuh.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten