CILEGON, RUBRIKBANTEN – Kekecewaan memuncak di kalangan orang tua siswa setelah menghadiri audiensi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon di Aula Setda, Rabu (25/6). Audiensi yang digelar sebagai respons atas protes masyarakat terkait proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 justru mempertegas kekecewaan publik terhadap sistem pendidikan di kota industri ini.
Salah satu wali murid, Ali Gerom, dengan tegas menyatakan ketidakpuasannya terhadap jalannya audiensi yang menurutnya nihil solusi. “Enggak puas, enggak puas, enggak puas! Karena tetap enggak ada jawaban yang pasti. Jadi yang pasti, pendidikan di Kota Cilegon ini masih belum sempurna,” ujar Ali dengan nada kecewa kepada awak media.
Ali mengungkapkan bahwa banyak kejanggalan dalam proses SPMB yang belum terjawab secara transparan. Ia menilai sistem penerimaan saat ini perlu dibongkar dan diperbaiki agar lebih adil serta tidak memunculkan keresahan di masyarakat.
“Banyak sekali kejanggalan yang harus kita luruskan. Harapannya tadi ada jawaban yang masuk akal dan bisa memuaskan para orang tua. Tapi kenyataannya? Nihil,” tegasnya.
Audiensi ini sendiri merupakan buntut dari aksi massa wali murid yang sebelumnya mendatangi Kantor Wali Kota Cilegon untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap sistem zonasi, kuota sekolah, dan dugaan manipulasi data dalam proses seleksi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dindikbud Cilegon terkait langkah konkrit untuk menindaklanjuti tuntutan para wali murid. Masyarakat pun masih menanti janji-janji perubahan yang digaungkan dalam forum audiensi agar tidak berakhir sekadar formalitas belaka. (Abdila/RB)















