Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Selamatkan Jantung Kota Santri, FORWARD Desak Pemkot Cilegon Galakkan Pembelajaran Kitab Kuning Demi Warisan Intelektual Nusantara

522
×

Selamatkan Jantung Kota Santri, FORWARD Desak Pemkot Cilegon Galakkan Pembelajaran Kitab Kuning Demi Warisan Intelektual Nusantara

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN — Seruan lantang menggema dari Dewan Kehormatan Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD), Ustadz Arifin Sudarmawan, yang menegaskan pentingnya pemerintah daerah khususnya Kota Cilegon untuk segera memperkuat pembelajaran kitab kuning sebagai benteng sekaligus penjaga warisan intelektual pesantren yang kian tergerus modernitas.

Dalam forum internal FORWARD pada Jumat (22/11), Arifin menyoroti fenomena menurunnya minat generasi muda terhadap literasi keagamaan klasik. Menurutnya, kitab kuning bukan sekadar bacaan, tetapi fondasi pembentukan karakter masyarakat yang moderat, kritis, beradab, dan berwawasan kebudayaan.

“Dalam konteks Cilegon sebagai kota santri, pembelajaran kitab kuning memegang peran strategis sebagai bagian dari identitas kultural kota ini. Sejarah jaringan ulama, berkembangnya pesantren, dan kuatnya akar budaya Islam tradisional menjadi alasan penting mengapa tradisi kitab kuning harus terus dijaga,” tegas Arifin.

Ia menambahkan bahwa modernitas tak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan warisan intelektual pesantren yang telah membentuk kultur keilmuan masyarakat Banten selama berabad-abad.

“Tradisi kajian kitab kuning adalah jantung kebudayaan kita. Jangan biarkan tradisi ini punah hanya karena modernitas bergerak cepat. Pemerintah harus hadir dan mengambil posisi sebagai pelindung warisan intelektual ini,” ujarnya penuh penekanan.

Baca juga:  Pemprov Banten Siap Tingkatkan Layanan Pendidikan Tinggi

Ketua FORWARD, Rizal Arifin Baihaqi, turut mendukung penuh desakan tersebut. Ia menegaskan bahwa kitab kuning tidak hanya penting bagi lingkungan pesantren, tetapi merupakan penopang budaya dan tata sosial masyarakat Cilegon secara keseluruhan.

“Kitab kuning adalah cermin peradaban kita. Dari sinilah lahir tradisi berpikir yang tertib, adab yang terjaga, dan etika bermasyarakat yang kokoh,” ujar Rizal.

“Sebagai kota santri, Cilegon punya tanggung jawab moral untuk memastikan generasi muda tidak tercerabut dari akar keilmuannya. FORWARD siap mengawal, mengabarkan, dan mendukung setiap kebijakan pemerintah yang memperkuat pembelajaran kitab kuning. Jangan biarkan warisan ini punah,” tambahnya.

Untuk menghidupkan kembali gairah generasi muda, FORWARD mengusulkan berbagai langkah nyata, mulai dari pelatihan guru kitab kuning, pendampingan digitalisasi naskah klasik, festival karya ulama Nusantara, hingga lomba baca kitab tingkat kota.

FORWARD menegaskan bahwa pembelajaran kitab kuning bukan sekadar pelestarian teks, tetapi perawatan jati diri kultural Cilegon sebagai kota santri. Dengan suara bulat, mereka berharap pemerintah daerah segera merumuskan kebijakan konkret agar tradisi kitab kuning tetap hidup, berkembang, dan menjadi kebanggaan generasi masa depan.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *