CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dari dua lulusan MAN 2 Cilegon yang belum mengambil ijazah, satu di antaranya telah diambil oleh ibunya. Namun satu lagi hingga kini belum diambil. Pihak sekolah menegaskan masih menunggu kedatangan orang tua dan anak untuk menyerahkan ijazah tersebut.
Komite MAN 2 Cilegon, Rahmatullah A. S., menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima pernyataan dari orang tua siswa tersebut sejak Desember 2022 bahwa mereka akan datang mengambil ijazah. “Namun sampai saat ini, baik orang tua maupun anaknya tidak pernah datang ke sekolah,” ujar Rahmatullah.
Ia menegaskan, tidak ada penahanan ijazah karena alasan tunggakan biaya sekolah. “Kami tidak akan membuat surat tagihan, karena itu bukan persoalan hutang piutang,” jelasnya.
Menurut Rahmatullah, pihak sekolah dan komite berkomitmen penuh untuk memastikan anak-anak lulusan MAN 2 Cilegon tidak hanya berilmu, tapi juga berakhlak. “Kami ingin mereka tetap semangat dan masa depannya baik, makanya kami harap orang tua datang bersama anaknya,” imbuhnya.
Komite sekolah yang merupakan representasi wali murid menekankan bahwa segala kebijakan termasuk penyerahan ijazah dibahas melalui rapat bersama pimpinan sekolah. “Jika ada yang belum menyelesaikan biaya, ijazah tetap diberikan. Tapi anaknya harus datang untuk pembekalan, bukan untuk pelunasan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cilegon Fajar Hadi Prabowo sebelumnya menyatakan bahwa kasus ijazah tertahan bukan hanya terjadi di MAN 2 Cilegon, melainkan juga di berbagai sekolah swasta dan madrasah di Kota Cilegon. Pemerintah diminta untuk lebih memperhatikan persoalan ini demi masa depan anak-anak Cilegon.















