Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahKementerianKesehatanKota SerangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosial

Revolusi Posyandu Banten: Dari Balita hingga Lansia, Semua Bisa Sehat dan Berdaya

92
×

Revolusi Posyandu Banten: Dari Balita hingga Lansia, Semua Bisa Sehat dan Berdaya

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN — Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendorong gerakan pemeriksaan kesehatan di posyandu. Menurutnya, posyandu saat ini bukan sekadar tempat pemeriksaan kesehatan anak, tetapi telah berkembang menjadi pusat layanan masyarakat yang menyenangkan dan bermanfaat bagi semua usia.

“Kita ingin menggerakkan ke posyandu itu menyenangkan,” ungkap Tinawati saat menjadi narasumber pada podcast bertema “Banten Sehat Faskin Kita” di Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Selasa (16/9/2025).

Posyandu Bertransformasi, Layanan Lebih Lengkap

Tinawati menjelaskan, posyandu kini telah bertransformasi sesuai dengan amanat Peraturan Kemendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu. Tidak hanya melayani kesehatan balita dan ibu hamil, posyandu juga menyasar lansia dan masyarakat umum.

Terdapat 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang kini menjadi ruang lingkup posyandu, yakni:

  1. Bidang kesehatan,
  2. Pendidikan,
  3. Pekerjaan umum dan penataan ruang,
  4. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman,
  5. Trantibun Linmas (Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat),
  6. Bidang sosial.

“Untuk lansia, posyandu tidak hanya memberi layanan kesehatan, tapi juga pelatihan dan pembinaan agar mereka tetap berdaya guna, setidaknya bagi dirinya sendiri,” ujarnya.

Baca juga:  Bank Banten Melesat: Kolaborasi Gubernur dan OJK Dorong Percepatan Ekonomi Daerah

Peran Strategis Kader Posyandu

Menurut Tinawati, keberhasilan transformasi posyandu tidak lepas dari peran penting kader. Mereka bertugas menyiapkan tempat pelayanan, melakukan pendataan, mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, hingga menindaklanjutinya.

“Karena itu, pelatihan dan pembinaan untuk kader dilakukan terus-menerus agar mereka percaya diri dan mampu memberikan pelayanan terbaik,” tambahnya.

Tantangan: Partisipasi Masyarakat

Meski begitu, Tinawati mengakui ada tantangan yang harus dihadapi, terutama meningkatkan partisipasi masyarakat.

“Kendalanya partisipasi masyarakat, sehingga kami harap kader dapat mengajak masyarakat untuk mendatangi posyandu,” pungkasnya.

Dengan transformasi ini, posyandu bukan hanya menjadi pusat layanan kesehatan, tetapi juga ruang pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *