Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianKota CilegonNasionalOpiniOrganisasiPemerintahPendidikanSosial

Refleksi Hari Kebudayaan Nasional: Saatnya Bangsa Ini Kembali ke Akar,  FORWARD Gaungkan Jurnalisme Kebudayaan di Tengah Arus Globalisasi

188
×

Refleksi Hari Kebudayaan Nasional: Saatnya Bangsa Ini Kembali ke Akar,  FORWARD Gaungkan Jurnalisme Kebudayaan di Tengah Arus Globalisasi

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Peringatan Hari Kebudayaan Nasional tidak hanya menjadi ajang seremonial atau sekadar nostalgia terhadap masa lalu. Lebih dari itu, momentum ini menjadi panggilan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk menegaskan kembali jati diri dan identitas nasional di tengah derasnya arus globalisasi yang kian mengaburkan batas nilai, budaya, dan cara pandang.

Ketua Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD) Rizal Arif Baihaqi menegaskan bahwa kebudayaan bukan sekadar benda mati yang tersimpan di museum atau dikisahkan dalam buku sejarah, melainkan denyut kehidupan yang membentuk cara berpikir, bersikap, dan berinteraksi masyarakat Indonesia.

“Memperingati Hari Kebudayaan Nasional berarti merawat ruh kebangsaan dan memastikan agar jati diri kita tidak larut dalam gelombang modernitas, yang sering menempatkan efisiensi di atas nilai dan tren di atas tradisi,” ujar Rizal.

Menurutnya, pelestarian budaya harus dipahami bukan semata sebagai upaya menjaga masa lalu, tetapi juga sebagai strategi masa depan bangsa. Ia menjadi bentuk kesadaran kolektif untuk memperkuat identitas nasional, menumbuhkan kebanggaan, serta memperkaya daya saing bangsa melalui nilai-nilai kearifan lokal.

Baca juga:  Tarif Listrik Tak Naik hingga Akhir 2025, Pemerintah Jaga Daya Beli Rakyat

FORWARD, sebagai wadah para jurnalis yang peduli terhadap isu kebudayaan, sejarah, dan kemanusiaan, memandang bahwa menjaga kebudayaan adalah tanggung jawab bersama bukan hanya milik seniman atau budayawan, tetapi juga media dan masyarakat luas.

“Pers memiliki peran strategis sebagai penjaga narasi kebudayaan. Melalui jurnalisme kebudayaan, kita memastikan nilai-nilai luhur bangsa tidak tenggelam dalam banjir informasi instan,” tambahnya.

FORWARD berkomitmen menjadikan jurnalisme kebudayaan sebagai ruang dialog, kritik, dan inspirasi agar kesadaran budaya tumbuh di setiap lapisan masyarakat. Sebab, hanya bangsa yang memahami akar budayanya yang akan mampu berdiri tegak, percaya diri, dan dihormati dunia.

“Selamat Hari Kebudayaan Nasional. Mari terus menulis, menuturkan, dan merawat Indonesia dari akar budayanya,” tutup Rizal penuh semangat.

  • Nama: Rizal Arif Baihaqi
  • Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 25 Oktober 1987
  • Bidang: Kebudayaan, Jurnalisme, dan Literasi
  • Domisili: Cilegon, Banten

Sebagai pegiat kebudayaan dan jurnalis, Rizal Arif Baihaqi dikenal aktif mengembangkan ruang ekspresi publik di Kota Cilegon. Ia merupakan pendiri Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD) dan penggagas Gen Cilegon, gerakan anak muda yang fokus pada literasi visual, ekspresi budaya, dan kolaborasi komunitas kreatif.

Baca juga:  Robinsar Kukuhkan Ketua Baru Baznas Cilegon, Dorong Kemandirian Zakat dan Perluas Program Rutilahu

Rizal juga dikenal lewat perannya sebagai Ki Wasyid, tokoh ulama pejuang asal Banten, dalam tiga versi film berbeda: produksi Kremov Pictures, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cilegon, serta Komunitas Film B’ Production.

Melalui kiprahnya di bidang seni, literasi, dan jurnalisme, Rizal terus berupaya menghadirkan kembali semangat perjuangan dan nilai-nilai keislaman dalam karya visual modern. Ia memandang jurnalisme bukan sekadar alat pemberitaan, tetapi sarana menjaga ingatan kolektif dan memperkuat identitas lokal bangsa Indonesia.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *