CILEGON, RUBRIKBANTEN – Penangkapan seorang pengusaha lokal bernama Edi Hariyadi oleh aparat kepolisian Polda Banten usai melakukan aksi demonstrasi di kawasan PT Chandra Asri Alkali, memantik beragam respons dari masyarakat, termasuk dari kalangan pengusaha muda.
Tokoh Pengusaha Muda Ciwandan, Febi Wahyudi, menyuarakan keprihatinannya atas peristiwa ini. Menurutnya, situasi yang terjadi mencerminkan dilema besar yang dihadapi masyarakat lokal dalam menghadapi dominasi industri besar.
“Saya sebagai aktivis dan putra daerah tentu prihatin. Ini situasi yang penuh dilema. Di satu sisi, masyarakat membutuhkan perhatian dan keterlibatan. Tapi di sisi lain, siapa lagi yang bisa menjembatani aspirasi mereka kalau bukan orang-orang yang berani bersuara?” kata Febi.
Ia menambahkan bahwa suara masyarakat harus disampaikan dengan cara-cara yang baik dan konstruktif.
“Harusnya bisa melalui dialog industri. Jika perusahaan sulit diajak bicara, maka pemerintah harus turun tangan. Masyarakat lokal jangan hanya jadi penonton di tanah sendiri. Tapi bukan berarti saya membenarkan aksi yang tidak sesuai hukum. Namun memang, kita butuh orang-orang yang berani mengambil langkah,” ujarnya.
Febi juga mengingatkan pentingnya menjaga situasi tetap kondusif dan tidak terjerumus pada tindakan anarkis. Ia menekankan agar aspirasi masyarakat disampaikan secara damai, dengan mengendalikan emosi dan menjunjung etika.
Penangkapan Edi Hariyadi menjadi sorotan, sebab bukan hanya soal hukum, tetapi juga menyentuh dinamika sosial dan ketimpangan relasi antara masyarakat lokal dan kekuatan industri besar yang beroperasi di wilayah mereka.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Chandra Asri Alkali maupun perwakilan pemerintah belum memberikan komentar resmi terkait aksi demonstrasi dan penangkapan tersebut.
