SERANG, RUBRIKBANTEN – Proses Penerimaan Murid Baru (PMB) di Provinsi Banten kembali menuai sorotan tajam. Lambannya alur seleksi membuat ribuan calon mahasiswa frustrasi dan diliputi ketidakpastian. Mereka yang telah menaruh harapan besar untuk melanjutkan pendidikan, kini terombang-ambing tanpa kepastian.
Keluhan datang dari berbagai daerah. Proses yang seharusnya transparan dan terjadwal justru diwarnai keterlambatan informasi, lemahnya komunikasi, dan dugaan buruknya manajemen sistem seleksi.
“Sudah daftar sejak bulan lalu, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan diterima atau tidak. Kita jadi bingung mau ambil langkah apa,” ungkap salah satu calon mahasiswa asal Serang.
Diduga, persoalan klasik seperti sistem IT yang tidak siap, keterbatasan SDM, hingga koordinasi antar lembaga yang buruk menjadi biang keladi kekacauan ini. Ironisnya, situasi ini terjadi berulang setiap tahun tanpa ada solusi nyata.
Pemerintah Provinsi Banten bersama institusi pendidikan tinggi didesak untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh. Transparansi data, jadwal yang pasti, serta pelayanan yang responsif menjadi tuntutan utama dari masyarakat.
Jika masalah ini terus dibiarkan, dikhawatirkan akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan di Banten. Perlu langkah cepat dan tegas agar proses PMB ke depan tidak lagi menjadi mimpi buruk bagi generasi muda. (Mohamad Taufik fadli, Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) Serang).















