CILEGON, RUBRIKBANTEN — Semangat menjaga tradisi dan budaya lokal terus menyala di Kota Cilegon. Dewan Kebudayaan Kota Cilegon menerima kunjungan akademik dari mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang tertarik meneliti lebih dalam tentang tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bagian dari Warisan Budaya Tak Benda (WBTb).
Kunjungan yang berlangsung di Sekretariat Dewan Kebudayaan Kota Cilegon ini menjadi ajang diskusi serius sekaligus akrab antara mahasiswa dan praktisi kebudayaan. Fokus perbincangan tertuju pada sejarah, nilai-nilai, serta upaya pelestarian tradisi Maulid di Cilegon.
Ketua Bidang Warisan Budaya Tak Benda, Mahmud Junanda, S.Sn., yang menjadi narasumber utama, menjelaskan bahwa Maulid Nabi di Cilegon bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan simbol kekuatan identitas dan budaya lokal.
“Tradisi Maulid di Cilegon bukan hanya bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW, tapi juga telah menjadi media penguatan identitas budaya lokal. Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa untuk mengangkat tema ini dalam kajian akademik mereka,” ungkap Mahmud.
Mahmud menambahkan, kolaborasi antara institusi kebudayaan dan perguruan tinggi seperti ini penting dalam memperkaya literasi budaya dan akademik generasi muda. Tak hanya sekadar menggali informasi, kegiatan ini dinilai mampu menjadi jembatan untuk memperkuat rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa.
“Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian penelitian mahasiswa dalam rangka penyusunan tugas akhir, sekaligus bentuk nyata perhatian generasi muda terhadap pelestarian budaya bangsa,” tutup Mahmud.
Dewan Kebudayaan Kota Cilegon pun berharap lebih banyak kolaborasi serupa ke depan, agar warisan budaya lokal tidak hanya lestari secara fisik, tetapi juga hidup dalam kesadaran intelektual generasi penerus bangsa. (*)















