Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianKesehatanKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Mahasiswa dan GOW Kota Cilegon Satukan Suara, Seminar Kewadonan Dorong Keberanian Perempuan Lawan Pelecehan Seksual

285
×

Mahasiswa dan GOW Kota Cilegon Satukan Suara, Seminar Kewadonan Dorong Keberanian Perempuan Lawan Pelecehan Seksual

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) menggelar Seminar Kewadonan sebagai bentuk kepedulian terhadap isu kekerasan dan pelecehan seksual yang masih kerap terjadi di masyarakat. Kegiatan yang melibatkan puluhan siswi SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah se-Kota Cilegon ini berlangsung dengan penuh antusias dan menjadi ajang penting untuk meningkatkan kesadaran generasi muda perempuan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Cilegon, Nur Kusuma Ngarasati yang juga istri Wakil Wali Kota Cilegon serta Kepala Dinas DP3AP2KB, Nurlia Mahatma, dan Kanit PPA Polres Cilegon, IPDA Yuly Meliana.

Dalam sambutannya, Nur Kusuma menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar masyarakat, khususnya remaja putri, semakin memahami apa yang termasuk kategori pelecehan seksual.

“Tujuannya sudah pasti agar masyarakat lebih aware apa itu pelecehan seksual. Karena banyak yang belum tahu apakah suatu tindakan termasuk pelecehan atau bukan,” ujarnya.

Ia menambahkan, dengan adanya penyuluhan dan narasumber yang tepat, masyarakat diharapkan semakin berani melapor ketika mengalami tindakan tidak pantas.

Baca juga:  Tembok Roboh di Tengah Malam, Posyandu Banten Selamatkan Warga Kilasah Kota Serang

“Kita harus menormalisasikan pelaporan hal-hal yang tidak patut disimpan sendiri. Dilaporkan, diselesaikan,” tegasnya.

Meski angka kasus pelecehan di Kota Cilegon tidak setinggi daerah lain, Nur Kusuma menilai hal itu bukan berarti kota ini bebas dari masalah.

“Kalau melihat datanya, Cilegon bukan yang tertinggi, masih ada kota lain yang lebih tinggi. Tapi saya tetap punya harapan. Harapannya masyarakat berani melapor. Yang penting dilaporkan dulu, baru kami bisa bertindak,” ujarnya.

Nur Kusuma juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat.

“Saya ingin kegiatan ini jadi pilot project ke depan. Kalau mau saya datang untuk jadi pembicara dan sosialisasi, buatkan saja acaranya. Pemerintah siap hadir,” katanya.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga solidaritas sosial di era digital.

“Harus banyak teman-teman yang saling jaga, termasuk di grup WhatsApp. Jangan menormalisasikan hal yang bukan urusannya,” ujarnya mengingatkan.

Dalam kesempatan itu, Nur Kusuma juga mengungkapkan bahwa dirinya telah mendorong pemerintah kota untuk memperkuat layanan bagi korban kekerasan melalui penambahan tenaga psikolog di UPT PPA dan pengembangan aplikasi pelaporan.

Baca juga:  Banten Cerdas Digaspol! Andra Soni Pasang Pendidikan sebagai Senjata Utama Lawan Ketimpangan

“Melalui GOW, kami juga memiliki banyak program untuk mendampingi korban dan menjadi jembatan antara organisasi wanita dan pemerintah,” jelasnya.

Ia menutup dengan pesan penuh semangat kepada para peserta.

“Pertama, kita harus tahu hak kita sebagai manusia. Kedua, jangan takut melapor, karena kerahasiaan pasti dijaga. Ketiga, kalau datanya naik bukan berarti buruk justru artinya sosialisasi kita berhasil,” pungkasnya.

Seminar kewadonan ini menjadi momentum penting bagi perempuan muda di Kota Cilegon untuk lebih berdaya, saling mendukung, dan berani bersuara melawan segala bentuk pelecehan.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *