CILEGON, RUBRIKBANTEN — Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Cilegon resmi menggeber Orientasi Kepramukaan 2025 dengan semangat baru dan komitmen besar untuk menciptakan lingkungan Pramuka yang aman, profesional, dan berintegritas. Kegiatan bertema “Penguatan Kapasitas dan Tata Kelola Organisasi Menuju Kwarcab Kota Cilegon Juare” ini dilaksanakan di D Mangku Farm, Desa Angsana, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Sabtu (29/11/2025).
Ketua Harian Kwarcab Cilegon, Heni Anita Susila, menegaskan bahwa gerakan Pramuka harus berdiri tegak sebagai organisasi yang menjaga kehormatan dan keselamatan anggotanya.
“Kita harus menjaga kehormatan Kepramukaan. Tidak boleh ada kekerasan seksual, tidak boleh ada bullying,” tegas Heni di hadapan peserta.
Ia juga meminta seluruh sekolah di Kota Cilegon untuk terus mendukung aktivitas kepramukaan sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda.
Wakil Ketua Bina Muda Kwarcab Cilegon, Kak Juhen, menambahkan bahwa orientasi bukan hanya ajang pembekalan teknis, tetapi juga penguatan rasa kebersamaan.
“Tujuan orientasi ini adalah silaturahmi. Kalau silaturahmi sudah terbentuk, kegiatan akan berjalan sukses,” ujarnya.
Juhen optimistis dengan penguatan kode kehormatan Pramuka, Kwarcab Cilegon akan semakin progresif dan ‘mocer’ hingga tahun 2030.
Narasumber utama, Kak Rudi Hadi, menyampaikan materi mendalam terkait manajemen organisasi Pramuka. Ia menegaskan bahwa Kwarcab harus berjalan dengan kerja kolektif yang disiplin dan terstruktur.
Rudi memaparkan seluruh mekanisme administrasi, mulai dari pengelolaan keuangan, surat-menyurat, hingga alur kerja panitia dalam setiap kegiatan. Ia juga mewanti-wanti agar setiap rencana disiapkan jauh hari.
“Semua pengajuan harus disiapkan lebih awal agar tidak terlambat. Ini bagian dari tata kelola yang baik,” tegasnya.
Rudi turut menekankan pentingnya mitigasi risiko. Ia mengingatkan sebuah insiden pada tahun 2008, ketika seorang peserta tertimpa pohon kelapa. Beruntung, seluruh administrasi kegiatan kala itu lengkap sehingga proses penanganan berlangsung cepat dan tepat.
“Mitigasi itu penting. Izin keramaian, izin lokasi, dan administrasi lainnya harus lengkap,” pesannya.
Orientasi ini diharapkan menjadi pondasi kuat bagi pengurus Kwarcab Kota Cilegon untuk membangun organisasi yang lebih solid, aman, tertata, dan profesional.
Dengan penegasan anti kekerasan, penguatan tata kelola, dan semangat kolaboratif, Kwarcab Cilegon menatap tahun 2025 hingga 2030 dengan visi besar: menjadi Pramuka Kota Cilegon yang benar-benar “Juare”.















