Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Kemiskinan di Banten Terus Turun:  Bukti Nyata Pemulihan Ekonomi Usai Pandemi

194
×

Kemiskinan di Banten Terus Turun:  Bukti Nyata Pemulihan Ekonomi Usai Pandemi

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Angka kemiskinan di Provinsi Banten kembali mencatatkan penurunan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten dalam Berita Resmi Statistik No. 35/07/36/Th. XIX yang dirilis pada 25 Juli 2025, jumlah penduduk miskin pada periode Maret 2025 tercatat sebanyak 772,78 ribu orang (5,63 persen), turun 4,7 ribu orang atau 0,07 persen dibanding September 2024 yang mencapai 777,49 ribu orang (5,70 persen).

Penurunan ini menandai konsistensi perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat Banten pascapandemi Covid-19. Sejak Maret 2023, tren angka kemiskinan terus menunjukkan penurunan yang stabil dari 6,24 persen (September 2022) hingga kini menyentuh angka 5,63 persen.

Menurut BPS, penurunan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting, antara lain:

  • Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 0,38 persen poin dari Februari 2024 ke Februari 2025.
  • Inflasi yang terkendali pada periode Maret 2024–Maret 2025 sebesar 0,70 persen.
  • Konsumsi rumah tangga yang meningkat, tumbuh 4,61 persen (Triwulan III 2024 y-o-y) dan 5,48 persen (Triwulan I 2025 y-o-y).
  • Industri pengolahan tumbuh positif, baik secara kuartalan (q-to-q) sebesar 0,61 persen maupun tahunan (y-o-y) sebesar 4,51 persen.
Baca juga:  Dua Puskesmas di Cilegon Bidik Predikat Nasional: Jombang Incar Ramah Anak, Cibeber Kejar Zona Integritas

Pada periode ini, garis kemiskinan pengeluaran rumah tangga berada di angka Rp3.571.692, sedangkan garis kemiskinan per kapita mencapai Rp684.232. Rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi Banten terdiri dari 5,22 orang.

Dari sisi kebutuhan, komoditas makanan masih mendominasi garis kemiskinan dengan kontribusi 73,01 persen. Beberapa komoditas utama adalah beras, telur ayam ras, rokok filter, dan kopi bubuk instan. Sementara itu, komoditas bukan makanan mencakup perumahan, bensin, pendidikan, listrik, serta perlengkapan mandi.

Perbedaan kondisi juga terlihat antara wilayah perkotaan dan perdesaan. Persentase penduduk miskin perkotaan meningkat menjadi 5,58 persen atau naik 21,4 ribu orang dibanding periode sebelumnya. Sebaliknya, penduduk miskin di perdesaan justru turun sebanyak 26,1 ribu orang, menyisakan angka 5,89 persen.

Kepala Biro Administrasi Pimpinan dan Protokol Setda Provinsi Banten, Beni Ismail, S.STP, M.Si, menyampaikan bahwa data ini menjadi bukti bahwa berbagai program pemerintah provinsi berhasil memberikan dampak nyata terhadap pengurangan angka kemiskinan.

“Angka ini tidak hanya statistik. Ini adalah refleksi dari kerja nyata dan kebijakan yang tepat. Kami akan terus mendorong pertumbuhan industri, penguatan sektor UMKM, serta menjaga stabilitas harga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Beni.

Baca juga:  Pj Gubernur Banten Komitmen Dukung Syiar Islam, Jamaah Masjid Ats Tsauroh Doakan Pemimpin Setiap Waktu

Dengan dukungan seluruh elemen, Pemerintah Provinsi Banten optimistis angka kemiskinan dapat ditekan lebih jauh dalam waktu dekat, sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *