CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC) menegaskan pentingnya keterlibatan sektor industri dalam mendukung pengembangan kebudayaan di Kota Baja. Ketua DKKC, Ayatullah Khumaeni, mengatakan pihaknya tengah menyiapkan langkah strategis dengan menggelar hearing bersama DPRD Kota Cilegon dan juga kalangan pengusaha industri.
“Industri di Cilegon tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi, tetapi juga harus ikut peduli terhadap ekosistem kebudayaan. Melalui CSR, peran mereka sangat vital dalam membangun identitas dan peradaban daerah,” tegas Ayatullah, Minggu (25/8/2025).
Ia menjelaskan, DKKC bersama para pemangku kepentingan berencana mendorong lahirnya program besar kebudayaan, termasuk pendirian museum kota dan taman budaya sebagai ruang ekspresi masyarakat. Kehadiran fasilitas ini diharapkan mampu memperkuat pelestarian seni, sejarah, dan kearifan lokal Cilegon.
Menurut Ayatullah, dialog dengan para legislator dan pelaku industri diharapkan menghasilkan sinergi yang konkret. “Kami ingin semua pihak merasa memiliki. Kebudayaan bukan hanya urusan seniman, tapi juga tanggung jawab sosial dunia usaha untuk menjaga jati diri bangsa,” ujarnya.
DKKC optimistis jika kolaborasi lintas sektor ini berjalan baik, Cilegon tidak hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi juga sebagai kota budaya yang memiliki daya tarik edukasi dan pariwisata.















