CILEGON, RUBRIKBANTEN – Setelah ramai diberitakan, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Cilegon akhirnya menyerahkan ijazah anak dari Tb Sucroni (52), pedagang alat dapur di Pasar Kranggot, tanpa syarat pembayaran tunggakan.
Tb Sucroni sebelumnya mengeluhkan ijazah dua anaknya tertahan di MAN 2 Cilegon dan MTsN 1 Cilegon akibat tunggakan biaya pendidikan yang belum mampu ia lunasi. Selama empat tahun sejak kelulusan, ijazah anaknya, Ratu Ayunda Azizah, belum bisa diambil.
Namun setelah kasus ini mencuat di media, pihak MAN 2 Cilegon memastikan bahwa semua alumni, termasuk anak Tb Sucroni, bisa mengambil ijazah tanpa perlu melunasi tunggakan. Pada Senin (28/4/2025), Tb Sucroni didampingi wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Cilegon mengambil ijazah anaknya di sekolah.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pihak sekolah, kepala sekolah, dan para wartawan. Saya tidak bisa membalas apa-apa selain rasa terima kasih,” ucap Tb Sucroni dengan haru.
Staff Tata Usaha MAN 2 Cilegon, Hidayat, menegaskan penyerahan ijazah dilakukan tanpa embel-embel apa pun. “Kami serahkan demi kebaikan bersama. Semoga ijazah ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala MTsN 1 Kota Cilegon, Edi Sudjarmanto, menegaskan pihaknya sejak awal tidak pernah menahan ijazah siswa. “Meskipun ada tunggakan, kami tetap mempersilakan pengambilan ijazah. Semoga anak Bapak Sucroni sukses ke depannya,” kata Edi.
Sebelumnya, Sucroni mengungkapkan kesulitan ekonominya yang membuat ia belum mampu membayar tunggakan sekitar Rp10 juta untuk ketiga anaknya yang bersekolah di dua madrasah negeri tersebut.
Kini, dengan penyerahan ijazah tersebut, keluarga kecil Sucroni akhirnya bisa bernafas lega.
