JAKARTA, RUBRIKBANTEN — Gubernur Banten Andra Soni turut ambil bagian dalam peristiwa besar bertaraf internasional, yakni Pembukaan Indo Defence 2025 Expo & Forum, yang digelar megah di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6). Acara bergengsi ini dibuka secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dengan mengenakan kemeja putih khasnya, Gubernur Andra Soni tampak antusias mengikuti rangkaian acara pembukaan, serta menyaksikan pameran teknologi militer mutakhir dari berbagai negara dan pelaku industri pertahanan dalam negeri.
Dalam sambutannya yang membakar semangat nasionalisme, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kedaulatan bangsa melalui penguatan sistem pertahanan.
“Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanannya sendiri. Tidak ada bangsa waras yang menginginkan perang, tetapi sejarah mengajarkan bahwa bangsa yang lemah pertahanannya, akan dirampas kemerdekaannya,” tegas Prabowo.
Presiden juga menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, namun akan berdiri tegar membela kemerdekaan jika kedaulatan bangsa terancam.
“Perang adalah pilihan terakhir. Tapi kalau harus berperang, kita siap. Lebih baik mati daripada dijajah kembali,” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan meriah ribuan hadirin.
Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, dalam laporannya menyampaikan bahwa Indo Defence 2025 mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability” dan akan berlangsung selama empat hari, dari 11 hingga 14 Juni 2025.
Pameran ini menghadirkan total 1.180 peserta dari 42 negara, terdiri dari 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri, menjadikannya salah satu expo pertahanan terbesar di Asia Tenggara.
Momen bersejarah lainnya adalah saat Presiden Prabowo meresmikan peluncuran kendaraan listrik taktis terbaru produksi PT Pindad: MV3-EV ‘PANDU’. Peresmian ditandai dengan penandatanganan plat kendaraan, simbol dimulainya era kendaraan militer ramah lingkungan buatan anak bangsa.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, para pimpinan lembaga tinggi negara, menteri Kabinet Merah Putih, serta para delegasi dari negara-negara sahabat yang datang dari berbagai penjuru dunia.















