JAKARTA, RUBRIKBANTEN — Gubernur Banten Andra Soni menunjukkan kepedulian mendalam terhadap warganya dengan menjenguk Revan (16), pemuda Baduy Dalam yang menjadi korban perampokan disertai kekerasan di Jakarta. Revan kini tengah menjalani masa pemulihan di Rumah Singgah Badan Penghubung Provinsi Banten, Jalan Tebet Timur Raya No. 51, Jakarta.
Dalam kunjungannya, Gubernur Andra Soni menyampaikan harapan agar kondisi Revan yang mengalami luka bacokan hingga harus mendapat sepuluh jahitan dapat segera pulih.
“Semoga lekas sembuh dan segera bisa pulang ke rumah,” ujar Andra Soni penuh empati.
Revan yang didampingi keluarganya menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan.
“Terima kasih atas perhatian Bapak,” ucap Revan lirih namun penuh rasa syukur.
Gubernur juga berdialog dengan Ata, perwakilan keluarga korban, dan Sanip, perwakilan dari Jaro Oom selaku Kepala Desa Kanekes. Keduanya berharap agar aparat kepolisian segera menangkap dan menghukum pelaku perampokan tersebut.
“Segera ditangkap dan dihukum sesuai hukum yang berlaku,” tegas Ata.
“Kalau pelaku tidak ditangkap, warga Baduy akan takut pergi ke Jakarta karena merasa tidak aman,” tambah Sanip.
Menanggapi hal itu, Gubernur Andra Soni menegaskan bahwa Pemprov Banten fokus mendampingi dan membantu pemulihan Revan, sementara proses penegakan hukum menjadi kewenangan aparat yang berwenang. Ia juga mengapresiasi Pemda Khusus Jakarta yang telah menjalin koordinasi erat dengan Pemprov Banten dalam menangani kasus ini.
Tak hanya menjenguk Revan, Gubernur juga menyempatkan diri untuk menyapa pasien lain yang tengah dirawat di Rumah Singgah. Ia memberikan semangat dan doa agar mereka segera sembuh serta dapat kembali beraktivitas.
Selain itu, Andra Soni mengingatkan bahwa Rumah Singgah Badan Penghubung Provinsi Banten terbuka bagi seluruh warga Banten, termasuk masyarakat Baduy, yang membutuhkan tempat beristirahat selama berada di Jakarta.
“Silakan manfaatkan rumah singgah ini. Pemerintah hadir untuk melayani,” ujar Andra Soni.
Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Provinsi Banten, Ika Sri Erika, menjelaskan bahwa rumah singgah tersebut telah beroperasi selama enam bulan dan telah melayani sekitar 350 pasien. Fasilitasnya mencakup 36 tempat tidur, makanan, minuman, serta layanan antar jemput menggunakan ambulans atau mobil operasional.
“Semua layanan diberikan gratis bagi warga Banten yang membutuhkan,” ungkap Ika.
Kunjungan Gubernur Banten ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya, sekaligus komitmen untuk memastikan keadilan ditegakkan bagi korban kekerasan.















