CILEGON, RUBRIKBANTEN — Di tengah banjir informasi digital yang kian liar dan rawan hoaks, Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Cilegon tampil progresif. Tak sekadar reaktif, Kwarcab Cilegon mengambil langkah strategis dengan menggandeng Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD) untuk mencetak jurnalis-jurnalis muda yang kritis, beretika, dan melek teknologi.
Kolaborasi visioner ini diwujudkan melalui Pelatihan Jurnalistik bagi Pramuka Penegak dan Pandega Tahun 2025, dengan menghadirkan tiga pengurus FORWARD sebagai pemateri utama. Mereka adalah Azharuddin Salim Siregar (Ketua Bidang Kemitraan dan Jaringan), Madrais (Anggota Bidang Kreatif dan Literasi Digital), serta Dede Irawan (Sekretaris II FORWARD), yang berbagi ilmu sekaligus pengalaman praktis dunia jurnalistik kepada peserta.
Pelatihan yang digelar di Aula eks UPTD Pendidikan Kecamatan Jombang, Sabtu (13/12/2025), diikuti 45 peserta dari berbagai kwartir ranting se-Kota Cilegon. Antusiasme tinggi ini menjadi sinyal kuat bahwa Pramuka Cilegon haus akan literasi media dan keterampilan jurnalistik yang relevan dengan tantangan zaman.
Wakil Ketua Bidang Abdimas dan Humas Kwarcab Kota Cilegon, Suhendi, menegaskan bahwa pelatihan jurnalistik merupakan bagian integral dari roadmap pembinaan Pramuka berbasis peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Program ini sudah kami rancang sejak tahun lalu. Pramuka tidak boleh hanya kuat di lapangan, tetapi juga harus cakap menyampaikan informasi secara benar, berimbang, dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Menurut Suhendi, literasi media kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Di tengah maraknya hoaks dan konten instan, Pramuka dituntut hadir sebagai penjernih informasi di ruang publik.
“Kami ingin dari Pramuka lahir jurnalis-jurnalis muda. Anak-anak muda yang bukan hanya cepat mengakses informasi, tetapi juga mampu mengolahnya dengan etika dan nurani,” ujarnya.
Senada, Ketua Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD), Rizal Arif Baihaqi, menegaskan bahwa keterlibatan FORWARD merupakan bentuk tanggung jawab moral insan pers dalam memperkuat literasi publik, khususnya generasi muda.
“Jurnalistik bukan sekadar teknik menulis berita, tetapi cara berpikir. FORWARD mendorong Pramuka menjadi generasi kritis, beretika, dan berakar pada nilai-nilai kebudayaan dalam menyampaikan informasi,” ungkap Rizal.
Ia menambahkan, pemahaman jurnalistik sejak dini akan membentengi generasi muda dari jebakan informasi instan, sekaligus membekali mereka agar mampu memanfaatkan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), secara bijak dan bertanggung jawab.
Pelatihan ini dirancang komprehensif dan aplikatif. Peserta tidak hanya dibekali materi dasar jurnalistik, tetapi juga teknik video jurnalistik serta pemanfaatan AI dalam dunia media—sebuah pendekatan progresif yang menegaskan keseriusan Kwarcab Cilegon menjawab tantangan era digital.
Ketua Panitia sekaligus Andalan Cabang Urusan Sosial Media dan Teknologi Kwarcab Kota Cilegon, Ka Nasrudin, menyebut kegiatan ini sebagai investasi jangka panjang organisasi.
“Kuota penuh, 45 peserta dari berbagai ranting. Ini bukti Pramuka Cilegon haus akan ruang belajar yang relevan dengan perkembangan zaman,” katanya.
Ia menegaskan, pelatihan ini tidak berhenti di ruang kelas. Para peserta akan dilibatkan langsung dalam peliputan kegiatan Kwarcab serta berbagai lomba jurnalistik dengan apresiasi menarik.
“Kami ingin kegiatan ini berkelanjutan, produktif, dan berdampak. Pramuka harus tampil sebagai produsen informasi positif di ruang publik, bukan sekadar penonton,” tegas Nasrudin.
Melalui pelatihan ini, Kwarcab Kota Cilegon bersama FORWARD menegaskan transformasi wajah Pramuka. Tak lagi hanya identik dengan baris-berbaris dan kegiatan alam terbuka, Pramuka kini tampil sebagai garda terdepan literasi media siap melahirkan jurnalis muda yang tajam berpikir, cerdas bersikap, dan bertanggung jawab dalam menjaga kualitas informasi di tengah masyarakat.















